78 Tahun Indonesia Merdeka “Mega Rahmawati” Belum Merasakan Merdeka Belajar

SUKABUMI,MPI- Satu lagi setelah Muhammad Fadilah alias Doel,anak putus sekolah yang sempat terlantar di tempat pengumpulan sampah pada program Normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Cigangsa Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.

Doel kini bisa sedikit bernafas lega setelah bisa di terima dan kembali duduk di bangku kelas I B SMPN 3 Palabuhanratu,atas bantuan sejumlah pihak.

Kini muncul kembali seorang anak perempuan bernama Mega Rahmawati, warga Kampung Cibolang Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu, nyaris mengalami hal serupa dengan Doel.

Berawal dari ketidak berdayaan Acun Suhendar,selaku Ayah sambungnya.
Mega Rahmawati, menjadi anak putus sekolah di awal kelas I dari salah satu Sekolah Swasta di Palabuhanratu.

Menurut penuturannya,Rabu (9/8/2023)
gara-gara kemapuan minim orang tuanya untu membayar biaya ulangan. Berakhir mundur dari bangku Sekolah tersebut.
“Karena tidak ada biaya untuk membayar ulangan,pada saat itu memilih berhenti sekolah pada tahun pelajaran 2021/2022,”
ungkapnya.

Saat ditanya apakah masih mau melanjutkan duduk di bangku Sekolah, ya jawabnya, penuh semangat.

Namun masih ada keraguan dari pihak kedua orang tuanya, yang hidup sangat sederhana dan menempati Rumah Tidak Layak Huni di lahan milik BKSDA Taman Wisata Alam (TWA) Sukawayana.

“Kami masih ragu untuk melangsungkan pendidikan putrinya,karena kondisi ekonomi ,ungkap Ita (51) Ibu nya.

Pihaknya berharap ada pihak yang peduli terhadap keberlangsungan pendidikan Mega Rahmawati ke jenjang SLTP,imbuhnya.

Sementara itu Praktisi Hukum dan pemerhati pendidikan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Damar Keadilan Rakyat (DKR),Saleh Hidayat,
menyesalkan.
Di momen jelang 78 tahun Indonesia Merdeka,masih ada anak putus Sekolah gara-gara masalah biaya yang nilainya tidak seberapa.

“Seharusnya anak sudah bisa merdeka belajar dan tidak ada lagi anak usia Wajib Belajar (Wajar )12 tahun berhenti sebelum waktunya.

“Kami sangat menyesalkan dengan adanya kejadian ini,”ungkap mantan aktivis 98 ini.

Reporter: Asep Mita
Kepala Biro: Sopandi
Editor : Hamdanil Asykar



Posting Terkait

Jangan Lewatkan