SUKABUMI,MPI – Kejadian Kecelakaan Laut (Laka Laut) kembali terjadi di Perairan Citarate Kabupaten Lebak,Banten.
Menurut Kapolres Sukabumi,melalui Kasat Pol Air, AKP. H.Tenda Sukendar,SH,MH.
Menyebutkan, koordinat S 70 00.
03oo6″-E 1050 23″26 5164″
Adapun waktu dan tempat kejadian ,Rabu,23
Agustus 2023,pukul 08.WIB di Perairan Citarate ,Banten.
Adapun identitas korban yaitu,Endang Subarna (60),diketahui warga Nelayan Kampung Cigangsa RT 02/22 Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Berdasarkan hasil Olah Tempat Kejadian Perkara, belum di ketemukan Jenasahnya.
Adapun kronologis kejadian,telah terjadi Laka Laut di sekitar perairan Citarate ,Banten.
Pada saat Kapal Motor Elisan Putra 7 sedang Tawur jaring di perairan tersebut,meminta bantuan terhadap Nelayan lainnya.
Anak Buah Kapal (ABK) KM.Elisa Putra 7 bernama Endang Subarna dinyatakan hilang saat melakukan aktivitas penyebaran jaring.
Upaya warga sekitar dan aparat Gabungan melakukan pencarian di sekitar Laut Citarate,Banten.
Korban merupakan berprofesi Nelayan.
Saksi TKP,Agus (35)
selaku nelayan warga kampung Cinyocok RT 04/03 Desa Cidadap Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi.
Saksi lainnya Muhta (40) warga nelayan asal Kampung Leuwi Gadog RT 02/06 Desa Loji Kecamatan Simpenan.
Kepala Dusun III Kiaralawang Desa Citepus Nandi Sunan membenarkan bahwa Korban merupakan warga Kampung Cigangsa RT 02/22 Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi yang berprofesi sebagai nelayan.
“Benar itu warga kami yang bermatapencaharian sebagai nelayan,” tegasnya
Firman Hidayat,selaku Pemerhati Seni Budaya dan Sektor Kelautan yang juga Pemangku Adat Tradisi Kesundaan dari Paguyuban Padjadjaran Anyar Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.
Mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Bapak Endang Subarna.
“Semoga Almarhum mendapatkan tempat yang Mulya di hadapan Allah SWT,” ungkapnya.
Perlu kita ketahui bersama ,Nelayan merupakan sebuah profesi yang sangat rentan terjadi kecelakaan, mengingat ancaman dan gangguan faktor alam berupa ombak yang besar,cuaca ekstrim dan perlengkapan melaut yang tidak Sefti.
Hal ini harus menjadi konsen kita bersama, khususnya kepada nelayan itu sendiri atau Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Daerah melalui Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi.
‘ Sudah sejauh mana memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pentingnya keselamatan nelayan dalam melaksanakan aktifitas melaut.Menghadapi tantangan,ancaman dan gangguan ganasnya lautan luas yang mereka arungi setiap saat,” jelasnya.
Kondisi nelayan yang masih termarjinalkan ,harus segera kita berikan protektif bagi diri dan kelurganya.
Baik dengan program Asuransi Nelayan yang bebas premi,pemberdayaan keluarga atau istri-istri nelayan maupun pelayanannya itu sendiri pasca melaut.
Apa solusi yang harus diberikan kepada mereka,antara lain alat tangkap yang memadai,alat keselamatan melaut,modal kerja dan peningkatan kapasitas nelayan sebagai salah satu penyumbang pendapatan bagi negara,imbuhnya.
Reporter Asep:Mita
Kepala Biro :Sopandi
Editor :Hamdanil Asykar