Jakarta,- mediapatriot.co.id Pekerjaan Pemasangan u-dirch atau Pengembangan Sistem Drainase yang terhubung langsung ke sungai lintas daerah tampak dilapangan tidak terpantau papan nama proyek dan bahkan kontrak pekerjaan tidak terpantau dilapangan
termasuk waktu pelaksanaan dan tanggal tidak diketahui masyarakat dan rawan terjadi pengurangan volume, hal tersebut menimbulkan kekecewaan sejumlah warga di jalan Matraman Jakarta Timur padahal menggunakan uang rakyat
Pasalnya, pada saat pekerjaan dilaksanakan rekanan/penyedia jasa/ barang di jalan Matraman Raya Kecamatan Matraman Jakarta Timur itu diduga asal jadi, dan tidak sesuai dengan spek/ bill of quantity dan perencanaan.
“Gimana nih pekerjaanya, kok pemasangan u-ditchnya tidak rata,” beber Makmun, warga setempat, Senin (28/8/2023) saat ditemui dilokasi pekerjaan.
Lebih lanjut dikatakan, pada saat pemasangan u-dicth, tampak dilokasi tidak dilakukan terlebih dahulu pemasangan lantai kerja, melainkan langsung dipasang u-ditch,” pungkasnya.
Ditempat terpisah, salah satu warga mengatakan, pemasangan u-dich dinilai kurang tepat dapat berpotensi terhadap penyumbatan pada saluran air, dimana ditemukan posisi atau kemiringan u-ditch dari hulu hingga ke hilir, namun yang terjadi cenderung naik turun atau tampak bergelombang pada dasar saluran,”imbuhnya.
Menurutnya, akan muncul persoalan baru karena dikwatirkan akan terjadi gelombang pada u-ditch akibat pemasangan tidak rata pada permukaan u-ditch didasar permukaan saluran.
Dikatakannya, idealnya, sebelum dikerjakan tahap pertama yang harus dilakukan yakni seperti persiapan gambar sesuai dengan perencanaan termasuk yang harus dilakukan pengukuran longitudinal (untuk mencari trase saluran dan batas pembebasan) dan pengukuran cross section ( untuk mencari elevasi saluran).
Mestinya, untuk pekerjaan penggalian harus sesuai dengan elevasi cross section agar kemiringan lahan sesuai dengan yang dipersyaratkan,” pungkasnya.
“Kesalahan penggalian yang tidak sesuai elevasi lahan, akan menimbulkan adanya penampungan air pada saluran, karena air tidak dapat mengalir dengan baik.
“Apabila terdapat sampah yang jatuh pada saluran secara terus menerus maka akan mengakibatkan tumpukan sampah yang mengganggu aliran air dan pada akhirnya terjadi penyumbatan,” imbuhnnya.
Hasil penerlusuran dilapangan, tampak pekerjaan di dilapangan hanya penggalian saja dan melakukan alat berat untuk mengangkat sejumlah u-ditch pada saluran yang sudah tersedia.
Ironisnya yang terjadi tampak terlihat tidak menggunakan lantai kerja pada saat kegiatan berlangsung. Antara lain :
1).tidak menggunakan Pasir urug darat t= 5 cm sebelum dilakukan pemasangan u-ditch.
2).Tidak menggunakan adukan semen t= 5 cm, disinyalir telah terjadi kerugian negara.
3).Termasuk papan proyek ( banner) tidak ditemukan dilapangan.
Timbul pertanyaan, pada saat dilaksanakan pekerjaan pemasangan u-ditch.
Lantas kemana aja pengawasan atau konsultan berada pada saat kegiatan berlangsung ?
Tidak hanya itu, terlihat pada saat u-dicht dipasang, sepertinya asal jadi dan tidak rapi sebagian nat penyambung tidak rata dan bahkan pemasangan u-ditch tampak bergelombang dan patut dipertanyakan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta ,Ika Agustin Ningrum belum memberikan tanggapannya, padahal sudah mengirimkan pertanyaan lewat Aplikasi WhatsApp miliknya. Rabu ( 30/8/2023).
Hingga berita ini diturunkan, pihak pengawas atau konsultan pekerjaan yang dianggarkan Dinas Sumber Daya Air belum berhasil dimintai tanggapannya dan juga selaku pihak yang paling bertanggung jawab pelaksanaan APBD DKI Jakarta . (Jhon /TIM)