ACEH TAMIANG, MPI – Apa, tndakan. Bapak Kapolda Aceh Irjen Pol Ahmad Haydar di mapolda aceh.Jika ia mendengar informasi dari media dan sosmed.
Oknum anggota polisi,bermain proyek dengan secara terselubung, dan apakah ada pembiaran begitu saja?
diwilayah hukum polda Aceh.
Adakah sangsi atau hukuman keras terhadap oknum tersebut yang terlibat bermain proyek di ruang lingkup pemkab Aceh tamiang
Dan menjadi tanda tanya besar di kalangan masayarakat,apakah di tindak atau hanya di biarkan?.
Salah satu contoh awak media saat meliput dan memantau kegiatan proyek pembangunan talud dusun setia kecamatan karang baru,mendapati sebuah kegiatan proyek.
Berasal dari kantor dinas pupr bidang pengairan pemerintahan aceh tamiang.Sabtu 16/09/2023.
Berbekal informasi dari masayarakat setempat, awak media akhirnya menggali informasi mendalam di mulai dari keterangan narasumber,juga ada beberapa pihak pekerja dilokasi proyek pekerjaan siapa dan siapa pihak pelaksananya.
Masih kata,pekerja di lokasi,ditanya dan langsung menjawab“Kalau proyek pembangunan talud ini, dari pemkab aceh tamiang.Tetapi, pihak pelaksananya adalah, melalui si “jhon”.
Kalau tak salah kata orang,oknum polisi berpangkat Bripka bertugas di polres aceh taming “khairul”nya yang memiliki best kopi itu,”.Kata pekerja.
Sementara itu pantauan kalangan wartawan/awak media online nasional aceh ada plang papan nama proyek yang telah di tampilkan secara publik.
Milik pemerintahan kabupaten aceh tamiang, dinas pekerjaan umum dan penataan ruang. Nama kegiatan, pembangunan talud dusun setia kampong tanah terban kecamatan karang baru.
Lokasi,kampong tanah terban.Kecamatan, karang baru. Nomor kontrak, 03/kons-sda/pl/2023. Nilai kontrak, Rp.139.472.500,- sumber dana.Apbk, tahun anggaran. 2023, pelaksana. Cv glugur jaya, masa pelaksana. Agustus sampai dengan oktober 2023.
Papan nama proyek yang di tampilkan secara publik itu.Diduga tanpa adanya tanggal mulai dan tanggal berakhir hanya bulan saja yang tertuliskan, di tambah lagi.
Tanpa adanya pihak pengawas atau pun pihak consultant yang di libatkan dalam pelaksaan pekerjaan proyek pembangunan talud
Setelah selesai mencari tahu diduga ada oknum polisi bermain kegiatan proyek, berlanjut mengumpulkan, data fisik gambar, video tak luput juga infomasi dari beberapa narasumber.
Dan siap untuk di tayangkan up beritanya ke redaksi media masing-masing bersama kalangan wartawan/awak media online nasional aceh.
Mendadak tiba-tiba,. “khairul”,. diketahui awak media sebagai aph oknum polisi berpangkat Bripka,menjabat sebagai provost panimal polres aceh tamiang mendatangi kalangan wartawan/awak media.
Dengan arogannya ia meminta kartu tanda penduduk (ktp) serta juga memeriksa kantong kalangan wartawan.
Berpakaian preman tanpa ada sopan santun bertanya yang baik, main sergap,tanpa adap dan etika,seperti memeriksa buronan saja,sempat membentak,.“Dari mana kalian,mana ktp kalian,”
Kepada kalangan wartawan/awak media online nasional aceh ini,sempat protes menyampaikan,anda kok seperti premanisme.
Mengertak kami wartawan dan langsung memeriksa kantong celana,
anda siapa. Apa anda premanisme atau polisi, kalau polisi bukan seperti itu caranya.
Tak sampai di situ prilakunya dan caranya yang sangat buas,dan tak patut di contoh pandangan secara publik,sempat keluar ucapan kata
Dari wartawan akan sikapnya itu,.“Kalau ada lima orang lagi,oknum polisi prilakunya arogan, yang dilakukan kepada masyarakat.Bakal bobroklah citra polri di mata publik”.ungkap wartawan.
Agar berimbang berita ini awak medis kembali mengkonfirmasi bersama kalangan wartawan/awak media online nasional aceh.
Sesuai adanya informasi dari beberapa pekerja dilokasi proyek itu, membeberkan dan menuding.ada sekenario “khairul” yang pinjam tangan rekannya untuk berdalih.
Akhirnya.“Khairul” menjawab “Mana ada itu. Saya cuma lihat-lihat saja.Siapa-siapa yang bilang,” pungkas alibinya berdalih “khairul”.
(Pasukan Ghoib Kaperwil Aceh/Team)