Kab Bandung, MPN.
Limbah Industri yang mengalir bebas ke sungai Citarum bisa menimbulkan berbagai dampak merugikan seperti berkurangnya pemanfaatan air sungai oleh penduduk untuk pertanian dan perikanan.
TNI AD dari Kodam III/Siliwangi yang diamanatkan Perpres No 15 tahun 2018 untuk mengembalikan ekologi yang sudah hampir punah di sungai Citarum akibat pencemaran.
Hari ini, Jum’at (22/09), Satgas Citarum sektor 8 sub 01 Desa Cilampeni dan Pameuntasan dipimpin Serma Jajang Juarsa melakukan patroli di sepanjang bantaran sungai Citarum untuk memastikan air yang masuk ke aliran sungai Citarum tidak berbahaya.
” kami selain melakukan patroli sungai seperti yang diintruksikan Dansektor 8 Kolonel Arm Hari Wibowo, juga mengecek langsung outfall atau saluran pembuangan industri UMKM yang berada di jalur sub 01,” ujar Serma Jajang.
Menurut Serma Jajang, jalur pembuangan air limbah dan penyimpanan lumpur (Sludge) juga diawasi.
” Selain melaksanakan patroli, beberapa pemilik dan karyawan industri juga kami berikan edukasi dan ajakan untuk terus mengolah limbahnya dengan baik, agar sungai Citarum kembali bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber kehidupan,” imbuh Dansub 01.
Dansektor 8 Kolonel Arm Hari Wibowo melalui Bamin Sektor Peltu Aseng menyampaikan, penanggulangan limbah industri menjadi salah satu fokus utama kami selain sampah, kohe dan limbah rumah tangga.
” setiap sub diwajibkan ya melakukan patroli sungai untuk memastikan tidak ada aliran air yang mengandung limbah B3 masuk ke aliran sungai,” ucap Bamin sektor.
Selain itu lanjut Peltu Aseng, edukasi terus dan rutin dilakukan, dengan banyaknya intensitas bertemu dengan masyarakat dan diberikan pemahaman akan kelestarian Citarum maka mengembalikan ekologi akan semakin mudah.
” Dansektor 8 berharap masyarakat sudah memahami, bahwa progres Citarum harum saat ini jauh lebih baik dari sebelum TNI di turunkan, jadi kami mengajak masyarakat untuk terus mendukung agar sungai Citarum kembali menjadi sumber kehidupan,” tutup Peltu Aseng.
Rie.
