Kementerian Parekraf Melaksanakan Seminar dengan tema “Tourism & Creative Economy Outlook Forum : Survive, Revive and Thrive”

Kementerian Parekraf Melaksanakan Seminar dengan tema "Tourism & Creative Economy Outlook Forum : Survive, Revive and Thrive"

MEDIAPATRIOT.CO.ID – Jakarta, 10 Oktober 2023. Kementerian Parekraf bersama ASEAN Indonesia 2023 mengadakan seminar dengan tema “Tourism & Creative Economy Outlook Forum : Survive, Revive and Thrive” yang diadakan di Hotel Borobudur Jakarta pada hari Senin, 10 Oktober 2023.
Acara seminar ini dihadiri secara Hybrid oleh Sandiaga Uno (Menteri Parekraf RI), Widya Lestyowulan (VP of Public Policy and Government Relation Traveloka), Gary Bowerman (Director at Check In Asia), Tirza Munusamy (Chief of Public Affairs Grab Indonesia), Noviar Rahman (CEO INFIA Group), Mason Tay (Associate Director Global Market Growth Tripadvisor), Monika Rudijono (Managing Director Vidio Indonesia), Adib Hidayat (VP Digital Music PT. Nuon Digital Indonesia).

Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Menteri Pariwasata dan Ekonomi Kreatif RI menyampaikan sambutan melalui video conference di Hotel Borobudur bahwa dirinya senang sekali hari ini di undang dalam virtual FGD Tourism & Creative Econony Outlook Forum. Saya ingin menyampaikan beberapa pandangan terkait para pelaku Parekraf. Dulu saya waktu di dunia usaha saya selalu di akhir tahun menyusun rencana bisnis / business plan untuk tahun 2024. Pemerintah harus hadir memberikan pandangan, kita melihat di situasi global ini penuh tantangan. Geopolitik kemarin ada Rusia dan Ukraina, China dan Amerika dan sekarang ketegangan di timur tengah. Sehingga proyeksi pertumbuhan perekonomian di dunia ini ada di angka diperkirakan sekitar 3%. Indonesia diatas 5% sedikit dibawah pertumbuhan ekonomi India.

Dinamika situasi global ini juga menghadapi beberapa tantangan yang sangat besar. Yang pertama dari wisatawan menghadapi inflasi dan cost of living. Ada juga denga ketegangan di Timur Tengah semakin memberatkan energy supply. Ada beberapa resiko yang berpotensi mempengaruhi pengeluaran perjalanan. Kita ingin mendorong pariwisata kita agar lebih berkualitas. Sentimen konsumen dalam dinamika ini adalah personal income telah terpengaruhi oleh economic finance. Mereka semakin sibuk, semakin kurang waktu dan 74% dari konsumen di Indonesia juga khawatir terhadap kondisi keuangan pribadi mereka. 63% dari konsumen kita juga mulai mengurangi non essential expense. Bisa dilihat dari beberapa aspek seperti konser musik dan lain-lain. Namun yang kita bersyukur adalah Tourism Recovery ini berlanjut, permintaan terus tumbuh.

Di Bali saya sekarang ada di Resto saya melihat ada resiliency wisata walaupun banyak tantangan, Bali masih mampu menarik wisatawan dari Australia, India, Malaysia dan Singapura walaupun keterbatasan jumlah penerbangan. Banyak permintaan yang terus bertumbuh kita mendorong experience return spending yaitu mendapatkan pengalaman yang berkualitas. Kita berharap pariwisata Indonesia punya daya tarik jual dibandingkan membeli barang-barang. Mereka cenderung membelanjakan untuk mendapatkan pengalaman yang unik.

“Para Pakar mendorong agar teman-teman seperti Grab, Traveloka dan lain sebagainya mengembangkan inovasi digital dan mengadopsi infrastruktur teknologi terkini serta mengedepankan kolaborasi. Menumbuhkan optimisme berarti kita harus mengembangkan destinasi baru di desa-desa wisata. Kita juga bisa mendorong promosi dan pemasaran. Bagaimana peran teknologi yang akan menjadi bagian keseharian membangun pariwisata dan ekonomi kreatif. Selamat untuk teman-teman yang survive selama masa pandemi, marilah sama-sama mengembangkan kebersamaan kita untuk melahirkan suatu pariwisata ekonomi kreatif yang berkualitas dan berkelanjutan untuk membuka peluang usaha, menciptakan lapangan kerja dan memajukan Indonesia di tahun 2024. Sukses untuk kita semua, Wonderful Indonesia,” tutupnya Menparekraf.

Red Irwan



Posting Terkait

Jangan Lewatkan