Kota Bekasi, MPN
Bersama mitra kerjanya dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dra Hj Wenny Haryanto, SH melakukan Sosialisasi Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus, Jumat (13/10) pagi. Kegiatan yang dilaksanakan di wilayah Kelurahan Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, ini diikuti sekitar 250 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Beberapa narasumber yang hadir, yakni Mia Wahdini, SKM, Marts dari BKKBN Jawa Barat, dan Dra Nuni Wahyuni, MM selaku Kepala UPTD Pengendalian Penduduk Kecamatan Jatiasih. Selain itu juga hadir Ketua Kadin Indonesia Kota Bekasi Huda Sulistio, dan tokoh masyarakat Kecamatan Jatiasih Karya Ahmad.
Sepetti biasa, sosialisasi ini diramgkai dengan dialog interaktif antara peserta dengan para narasumber. Selain itu juga ada pembagian hadiah hiburan atau doorprize berupa perangkat elektronik bagi peserta yang beruntung.
Dalam sosialisasi ini, Dra Hj Wenny Haryanto, SH mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam memperhatikan pertumbuhan anak. Hal ini untuk menghindari adanya gangguan pertumbuhan pada anak atau sering disebut dengan istilah Stunting.
“Anak yang menderita stunting ini lebih pendek dari anak normal seusianya, tapi itu beda dengan kerdil yang disebabkan oleh kelainan genetik. Selain itu, anak juga mengalami keterlambatan dalam berfikir,” ulas Wenny Haryanto yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok.
Selain memaparkan gejala-gejala stunting. Wenny Haryanto juga memberikan tips kepada para peserta yang hadir untuk mencegah terjadinya gagal pertumbuhan pada anak. “Salah satunya adalah ketika ibu sedang hamil, berikan tablet penambah darah, karena ibu-ibu yang sedang hamil sangat memerlukan zat besi untuk bayinya,” ulas Wenny.
Selanjutnya, tambah Wenny, berikan ibu hamil nutrisi yang lengkap, misaknya dengan rutin mengkonsumsi makanan yang mengandung unsur Empat Sehat Lima Sempurna. “Lalu ketika bayi sudah lahir, berikanlah imunisasi dasar secara lengkap, agar bayi kita memiliki kekebalan tubuh,” imbuhnya.
Selain itu, sang ibu juga harus memberikan ASI (air susu ibu) Eksklusif untuk bayinya hingga bayinya berusia 6 bulan. “Jangan dengan susu kaleng, buah-buahan atau makanan padat, cukup berikan ASI saja, bagi Ibu-ibu yang ASI-nya lancar dan bagus” tegasnya.
Yang terpenting, ungkap Wenny, kita harus membiasakan perilaku hidup sehat dan bersih. “Karena akan mempengaruhi pertumbuhan tubuh anak kita, kalau kita sehat maka anak kita pun akan sehat tapi kalau kita berperilaku hidup tidak sehat, maka anak kita akan mudah terkena infeksi penyakit,” ucapnya.
Terakhir, Wenny mengingatkan para ibu-ibu agar terus memantau pertumbuhan anak. “Jangan malas untuk memantau pertumbuhan anak, tiap bulan bawalah anak ke Posyandu atau Puskesmas untuk ditimbang badannya, diukur tinggi badannya dan diukur lingkar kepalanya,” katanya. (Mul)