MEDIAPATRIOT.CO.ID – Jakarta – Di sela sela waktunya dalam menjadi jubir kemenangan Pak Ganjar Pranowo dan Pak Mahfud MD, Iqnal Shalat Sukma Wibowo mengingatkan betapa pentingnya ketahanan pangan dalam suatu negri. Jika tidak di jaga dengan baik maka negara akan mengalami krisis makanan yang mengakibatkan ekonomi dan kestabilan politik akan terganggu apalagi di tahun politik ini, sangat berbahaya jika terjadi lonjakan terhadap bahan pokok terutama beras akan berdampak keributan keributan di kalangan masyarakat menengah kebawah, apalagi saat ini sudah banyak peristiwa alam yang mengakibatkan gagal panen, ditambah lagi bapak Mentri Pertanian sedang menjalankan kasus kasus Korupsi ini pun sangat di sesalkan oleh kami masyarakat yang dominan mengkonsumsi beras.
Pemerintah harus segera mencari jalan pikiran alternatif agar dapat menekan kenaikan bahan pangan seperti beras, jika pemerintah tidak sanggup menyelesaikan ini, silahkan berklaborasi dengan perusahaan atau stekholder serta asosiasi asosiasi pangan yang sudah berpengalaman di bidang bahan pangan seperti Food Station (FS), Rumah Pangan Kita (RPK), ID Food dan Bulog bisa juga di jadikan holding nya
Ingat Kita pernah belajar tentang kenaikan harga minyak goreng yang tak terkendali walaupun berhasil di turunkan tapi telat sehingga harga head minyak goreng masih sangat tinggi, pemerintah harus lebih pandai lagi untuk menekan kenaikan harga pangan mungkin dengan salah satu cara agar berjalan seirama penyebaran distribusi beras harus di segerakan.
Secara infrastruktur pemerintah saat ini sudah memiliki perangkat dan resource jangan di terlalu banyak meeting di atas meja tapi actionnya harus totalitas di lapangan masyarakat menunggu agar segeralah turun harga beras.
Kami ingatkan juga Indonesia sudah melakukan import beras itu total kurang lebih 5 juta ton, sebelum harga melonjak naik segera di distribusikan sesuai arahan pak presiden, jangan sampai telat karena bisa menjadi raport buruk bagi masa akhir jabatan pemerintah Pak Jokowi
Pungkas Iqnal Shalat Sukma Wibowo.
Red Irwan
