MEDIAPATRIOT.CO.ID – Jakarta – Perkembangan politik di Indonesia akhir-akhir ini telah membuat banyak pihak bertanya-tanya dan topik ini mewarnai hampir disetiap pembicaraan, mulai dari forum-forum diskusi resmi hingga obrolan di warung kopi.
Fenomena tersebut terungkap dalam acara diskusi terbuka yang digagas oleh organ relawan Semangat Baru Indonesia (SEMBARI) yang berkolaborasi dengan Ganjar Untuk Indonesia (GUI). Acara dilaksanakan pada Selasa 7 Nopember 2023 di Rumah Asprasi Relawan JL. Barwijaya VIII/6 Jakarta Selatan dengan mengundang Johan O. Silalahi sebagai nara sumber dan Gama Andrea dari SEMBARI dan GUI sebagai moderator.
Ketidak-puasan atas putusan MK atas diloloskannya Gibran sebagai cawapres dan juga dipecatnya Ketua MK oleh MKMK serta dukungan Presiden Jokowi yang nampak condong ke salah satu paslon mewarnai diskusi terbuka ini.
Johan mengingatkan bahwa pilpres 2024 ini medan “perangnya” jauh berbeda. Di 2019, isu yang diusung adalah melawan radikalisme dan intoleransi, dan kita bisa langsung melihat dengan jelas di kubu mana kelompok-kelompok tersebut berada, dan dengan mudah kita memakai isu-isu itu untuk menyerang kubu lawan. Di Pilpres 2024, isu-isu tersebut sudah tidak berlaku lagi dan sebagai gantinya adalah isu bagaimana kondisi perekonomian dan keberlanjutan pembangunan di masa mendatang.
Menyerang capres-cawapres dengan isu-isu kekerasan yang terjadi di masa lalu dan isu nepotisme bisa menjadi “blunder” tersendiri karena masih banyaknya pendukung dan relawan di pihak yang diserang.
Lebih lanjut Johan mengambil contoh bagaimana Ferdinand “BongBong” Marcos Jr berhasil menjadi Presiden Filipina terpilih pada tahun 2022 dan sekaligus menandai kembalinya dinasti politik Marcos yang sebelumnya dilengserkan setelah rangkaian demonstrasi besar-besaran oleh rakyatnya pada 1986 silam. Saat BongBong diserang oleh pendukung pihak lawan dengan isu-isu masa lalu keluarganya tentang korupsi dan kekerasan yang dilakukan secara masif, BongBong hanya diam dan tidak membalas sedikitpun, dan ternyata diamnya itu merupakan resep ampuh untuk menimbulkan rasa simpati kepada para pendukungnya dan pemilihnya.
Lebih lanjut Johan minta agar para pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD saat ini harus mampu membanjiri media sosial mereka dengan hasil kerja dan prestasi-prestasi yang dicapai baik oleh Ganjar selama menjabat Gubernur Jawa Tengah dua periode pemerintahannya dan Mahfud MD saat menjabat Menkopulhukam yang membuka banyak kasus korupsi selama ini yang sepertinya tersimpan rapat.
Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi pilihan terbaik dari beberapa pilihan yang ada. Kompetensi keduanya ditempa melalui PENGALAMAN panjang. Konseptual berpikir dan KECERDASAN LAPANGAN (street smart) mereka ditopang oleh INTEGRITAS TERUJI..
Red Irwan