Oleh Beberapa Pihak Internal Panitia, Dugaan Memiliki Kepentingan Ajang Pribadi Mereka Itu Sendiri.
KOTA LANGSA, MPI – Sungguh sangat miris mendengarkan, himpunan informasi dari kalangan masyarakat tertenti di seputaran daerah desa kuala langsa itu.
Ada pun kegiatan yang telah terselenggara dari panitia dipimpin oleh ketua panitia drag race berinisial “joel” itu, diduga status pengelolaan perparkiran dan areal lokasi pelabuhan yang berdekatan dengan pabrik lem miliknya PT AICA MUGI INDONESIA. Beserta dengan gudang sulfur miliknya PT PEMA ACEH.
Diduga pula, di jadikan ajang bisnis arena balap mobil serta sepeda motor drag race. Oleh beberapa pihak internal panitia. Dugaan memiliki kepentingan ajang pribadi keuntungan mereka itu sendiri, sesuai pula. Adanya himpunan informasi, yang tergalang oleh kalangan sejumlah wartawan media online nasional aceh ini. Dengan kalangan masyarakat, yang telah di sampaikan lewat chat whatsapp masyarakat desa kuala langsa kecamatan langsa barat kota langsa.
Memaparkan, ulasan himpunan informasi tersebut. “Di kuala langsa, (dua) 2 hari ada balap mobil dan kereta (sepeda motor). Peserta dan penonton meledak ramenya, kami anak muda. Yang gak dekat sama pak geuchik, gak di kasih kerja jaga parkir. Parkir cukop rame, harga tiket parkir cukop mahal di buat, parkir mobil (lima belas ribu rupiah (15 ribu) dalam/mobil. Kereta (sepeda motor) (lima ribu rupiah) 5 ribu dalam/kereta (sepeda motor), orang-oramg itu. Sudah bagi-bagi jatah. Pada hal, di pelabuhan ada pabrek lem. Yang Ada amoniak yang bisa meledak, atau ada sulfurnya. Yang bisa terbakar, dan lokasi parkir di dekat itu dibuat oleh panitia acara drag race tersebut.” Imbuh oleh masyarakat itu, yang mengomentari kepada kalangan sejumlah wartawan ini. Yang enggan namanya engan disebut-sebut secara publik, dini hari minggu 12/11/2023 sekitar pukul.00.35.wib.
Masih berlanjut ulasan himpunan informasi, dari kalangan masyarakat desa kuala langsa kecamatan langsa barat kota langsa itu. “Adanya dugaan, praktik pungutan liar (pungli) parkir di areal kuala langsa. Gak ada yang sanggop lawan bagi masyarakat gampong desa kuala langsa, atau pun pihak media publik secara online serta yang lainnya. Karena selama ini, ada sebagaian warga kini bekerjasama sama dengan pihak polisi kepolisian resort langsa. Dan harga tiket parkirnya pun, bisa dengan suka-suka mereka perbuat. Malah lagi di tekan harganya, karena ada bekingnya pihak polisi.” Cetusnya masyarakat tersebut, dini hari minggu 12/11/2023 sekitar pukul.08.25.wib.
Parahnya lagi, ketika kalangan sejumlah wartawan media online nasional aceh ini. Melakukan konfirmasi dengannya, oleh ketua panitia acara dreg race yang sedang berlangsung di selenggarakan. Melalui, selular chat whatsappnya sebutan “joel” tersebut. Tentang siapa panitia acara balap mobil dan kereta (sepeda motor), juga pengelola perparkiran. Bersama setoran perparkiran dengan siapa dilakukan penyetoran, berikut dengan tiket acara itu.
Menurutnya, ketua panitia acara drag race itu. Sebutan “joel”, yang juga katanya isu-isu seglintiran calon legeslatif (caleg) dpr-ri tersebut. Merespon juga membalas apa yang telah di sampaikan kalangan sejumlah wartawan media online aceh ini, dengan ucapan komentarnya.” Iya, Sama masyarakat. Tdkbmasuk setoran apapun ke panitia, Tiket panitia.” Tutur “joel” tersebut, menyampaikan ulasan komentarnya, dini hari minggu 12/11/2023 sekitar pukul.12.09.wib.
Berlanjut, kalangan sejumlah wartawan media online nasional aceh ini. Menambahkan konfirmasi kepadanya kembali, lewat selular chat whatsappnya “joel” selaku ketua panitia drag race yang berlokasi di dalam areal pelabuhan itu, apakah ada ijin yang di berikan dari pihak pelabuhan. “Joel” pun langsung membalas serta meresponnya, menurutnya “joel” tersebut. “Izin lokasi dr pelindo dan KSPO, Izin lintas. Izin bandara ke dishub,” pungkasnya mengakhiri chat whatsappnya kepada kalangan sejumlah wartawan media online nasional aceh ini sekitar pukul.12.13.wib.
Pantauan kalangan sejumlah wartawan media online nasional aceh ini, acara drag race balap mobil dan sepeda motor itu. Juga melibatkan beberapa oknum yaitu dari, “buk hesti” pelindo kuala langsa. Kepolisian sektor langsa barat, komandan koramil kecamatan langsa barat. Ironisnya lagi, terpantaua dalam hal tersebut. Dugaan adanya ajang bisnis, demi kepentingan pribadi itu mereka sendiri tanpa adanya p.a.d ke pihak pemko langsa.
(Pasukan Ghoib Kaperwil Aceh/Team)