Bukan Main! Wenny Haryanto Daftarkan 300 Warga Cikiwul Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Kota Bekasi, MPN

Asa kejutan yang saat Sosialisasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang digelar Komisi IX DPR RI bersama BPJS Cabang Bekasi Kota, Sabtu (18/11). Sebagai wujud peduli terhadap masyarakat pekerja informal, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dra Hj Wenny Haryanto, SH mendaftarkan sekitar 300 warga Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Bukan hanya itu, iuran seluruh peserta yang baru terdaftar tersebut juga akan ditanggung oleh Wenny Haryanto selama dua bulan berturut-turut. Kejutan ini langsung disambut gembira seluruh peserta sosialisasi yang hadir.

Sosialisasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini dilaksanakan di Kampung Curug Parigi, Kelurahan Cikiwul. Sebagai narasumber, hadir Ahmad Bisri selaku Kepala Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Kota dan Huda Sulistio selaku Tenaga Ahli Komisi IX DPR RI yang mewakili Wenny Haryanto. Selain itu juga terlihat hadir salah seorang tokoh masyarakat Cikiwul, H Rasdi, bersama pata pengurus lingkungan Kampung Curug Parigi.

Ahmad Bisri menegaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan berbeda dengan asuransi. “Kalau BPJS Ketenagakerjaan itu kan statusnya badan hukum publik, punya pemerintah, punya negara,” katanya.

“Sedangkan asuransi itu kebanyakan dikelola oleh swasta dan biasanya setiap peserta yang ingin daftar asuransi harus melalui tahap seleksi, sedangkan untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan tidak melalui seleksi, siapa saja bisa menjadi peserta BPJS,” imbuh Bisri.

Begitu juga dengan proses klaim, kata Bisri, jika asuransi biasanya ada kriteria jadwal penhklaiman bahi tiap peserta, sedangkan BPJS bisa langsung diproses dan dijamin tidak ribet. Bisri kemudian mengajak seluruh kalangan pekerja agar segera bergabung menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

“Program ini sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan para pekerja saat menghadapi resiko di tempat kerjanya, dan yang terpenting ini adalah jaminan dari negara yang diberikan untuk melindungi masyarakat pekerja,” pungkasnya.

Sementara itu, Huda Sulistio menyatakan kepedulian Wenny Haryanto yang begitu besar terhadap nasib masyarakat pekerja informal dalam melindungi diri mereka saat bekerja. “Kalau karyawan pabrik atau pegawai swasta mungkin sudah banyak yang masuk BPJS Ketenagakeejaan, tapi kalau para pekerja informal seperti rukang ojek, pedagang, asisten rumah tangga, mungkin tidak kepikiran untuk masuk BPJS, padahal BPJS ini penting sebagai jaminan keselamatan mereka,” tegas lelaki yang populer disapa Gus Huda ini.

Menurut Huda, manfaat BPJS bisa diraaakan jika para pekerja mengalami kecelakaan kerja. “Siapa pun pasti tidak ingin mengalami kecelakaan atau musibah saat sedang bekerja, tapi jika kita tetap wajib melindungi diri kita,” ungkapnya.

“Jika kita tidak memiliki BPJS, maka saat kita msngalami kecelakaan kerja, kita dan keluarga kita pasti repot mengeluarkan dana untuk pengobatan dan membiayai kebutuhan sehari-hati saat kita libur bekerja karena sakit pasca-mengalami kecelakaan kerja. Nah seandainya kita memiliki BPJS, maka negara akan menjamin biaya pengobatan kita,” imbuh Huda.

Huda berharap kepedulian yanh ditunjukkan Wenny Haryanto memberikan manfaat penting kepada masyarakat pekerja informal. “Ibu Wenny sangat sayang kepada masyarakat, sehingga Beliau akan selalu berjuang agar masyarakat tetap sehat, dan hidup sejahtera,” pungkasnya. (Mul)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan