Kota Bekasi, MPN
Jelang akhir pergantian tahun, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dra Hj Wenny Haryanto, SH terus gencar melakukan Kampanye Percepatan Penurunan Srunting bersama Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Satu sasaran yang diharapkan dari kegiatan yang dilakukam secara berkesinambungan ini, yakni mempersiapkan generasi penerus bangsa untuk menyambut bonus demografi pada tahun 2045 mendatang.
Begitu juga saat Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di wilayah RW 003 Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, pada Sabtu (2/12), Wenny Haryanto mengingatkan kembali tentang pentingnya gizi yang cukup bagi perkembangan anak. Sosialisasi ini juga dihadiri narasumber Kepala Bidang KB pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bekasi Drg Dezy Syukrawati MARS, dan Ketua Kadin Indonesia Kota Bekasi Huda Sulistio.
Lebih lanjut Wenny kemudian memaparkan tentang Stunting kepada seluruh peserta sosialisasi. Menurut Wenny, Stunting adalah kondisi gagal tumbuh karena kekurangan gizi kronis pada 1.000 hari pertama sejak bayi pertama kali dibuahi sampai berusia 2 tahun.
Wenny menambahkan, penyebab umum Stunting adalah akibat asupan gizi makanan yang kurang, sejak dalam kandungan, hingga terlihat pada saat anak berusia 2 tahun. “Kita sebagai orang tua bisa melihat atau mencermati beberapa gejala Stunting serta bagaimana cara mencegahnya,” katanya.
Terkait pencegahan, Wenny lalu memberikan tips yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah terjadinya gagal pertumbuhan pada anak. “Salah satunya adalah ketika ibu sedang hamil, berikan tablet penambah darah, karena ibu-ibu yang sedang hamil sangat memerlukan zat besi untuk bayinya,” ulas Wenny.
Selanjutnya, tambah Wenny, berikan ibu hamil nutrisi yang lengkap, misalnya dengan rutin mengkonsumsi makanan yang mengandung unsur Empat Sehat Lima Sempurna. “Lalu ketika bayi sudah lahir, berikanlah imunisasi dasar secara lengkap, agar bayi kita memiliki kekebalan tubuh,” imbuhnya.
Selain itu, sang ibu juga harus memberikan ASI (Air Susu ibu) eksklusif untuk bayinya hingga bayinya berusia 6 bulan. “Jangan dengan susu kaleng, buah-buahan atau makanan padat, cukup berikan ASI saja, bagi ibu-ibu yang ASI-nya lancar dan bagus” tegasnya.
Wenny kemudian menekankan tentang pentingnya membiasakan perilaku hidup sehat dan bersih. “Karena akan mempengaruhi pertumbuhan tubuh anak kita, kalau kita sehat maka anak kita pun akan sehat tapi kalau kita berperilaku hidup tidak sehat, maka anak kita akan mudah terkena infeksi penyakit,” ucapnya.
Wenny menghimbau para ibu-ibu agar terus memantau pertumbuhan anak. “Jangan malas untuk memantau pertumbuhan anak, tiap bulan bawalah anak ke Posyandu atau rumah sakit untuk ditimbang berat badannya, diukur tinggi badannya, dan diukur lingkar kepalanya,” jelasnya.
Wenny mengungkapkan program pemerintah dalam rangka menurunkan jumlah penderita Stunting di Tanah Air. “Bonus demografi itu akan terancam gagal kita raih apabila Stunting tidak dikendalikan, dan akibatnya Indonesia akan gagal meraih tahun keemasannya di tahun 2045 nanti, karennya kita harus bisa mencapai target zero Stunting sebagai syarat meraih bonus demografi,” ulas Wenny yang berasal dari Daerah Pemilihan Jabar VI meliputi wilayah Kota Bekasi dan Kota Depok ini. (Mul)