MEDIAPATRIOT.CO.ID – Jakarta – Iqnal Shalat Sukma Wibowo sebagai Direktur Eksekutif DPP Pemuda Perindo menjelaskan bahwa ini sangat disayangkan seandainya debat Cawapres itu dihilangkan. Karena menurut Undang-Undang, Debat Capres dan Cawapres itu ada 5 sesi. Kalau ini dihilangkan kita tidak tahu visi-misi dan gagasan serta intelektual yang ada didalam Cawapres kita. Sedangkan mereka itu calon-calon pemimpin bangsa 5 tahun kedepan. Negara ini mau dibawa kemana kalau seandainya kita tidak tahu gagasan tentang Capres dan Cawapresnya, itu yang kita tunggu-tunggu. Jadi tetap harus diadakan debat Cawapres, kalau sampai tidak diadakan KPU sangat mengecewakan dan apalagi jika format debat berubah. Indonesia akan bersedih tentang demokrasi yang menurun terus. kita memelih satu kali untuk 5 tahun tolong KPU sebagai penyelengara harus dapat menyajikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia.
Selain itu juga KPU harus bertindak adil sebagai wasit dalam pemilu. Tidak boleh menjadi pemain. Isu Ketika debat Cawapres tidak diadakan, otomatis salah satu paslon yang mengikuti pilpres ini sangat diuntungkan. Karena umurnya terlalu muda dan wawasannya masih kurang. Kalau memang intelektualnya sangat tinggi dia berhak memberikan ide-ide dan gagasan ke masyarakat. Kalau ini tidak ada sama saja rakyat beli kucing dalam karung saja mendukung salah satu paslon, Seperti KPU menjadi pemain dan bukan menjadi wasit dalam pemilu 2024.
Kita juga bisa melihat gagasan dari paslon “Kalau Pak Ganjar dan Pak Mahfud itu sudah memiliki berpengalaman karena Pak Ganjar sudah berpengalaman 2 periode menjadi Anggota DPR RI dan 2 Periode Gubernur Jawa Tengah. Pak Mahfud juga sudah berlenggang di dunia pemerintahan, sudah menjabat juga di beberapa Menteri. Saya juga ingin mendengar juga gagasan dari Paslon yang lain tapi yang jelas KPU harus bersikap netral dan harus segera diadakan debat Capres dan Cawapres sesuai dengan Undang-Undang yang sudah ditandatangani sebelumnya,” tutupnya Iqnal. Calon DPR-RI Dapil Jateng 10 No Urut 7
Red Irwan
