Jakarta – 15 Desember 2023. PT. Citatah Tbk, sebagai perusahaan marmer tertua dan terbesar di Indonesia serta menjadi agen tunggal produk-produk pelapis permukaan internasional ternama, menghadapi dua peristiwa yang memperngaruhi kinerja Perseroan sepanjang tahun 2023, yaitu belum pulihnya tekanan-tekanan atas ekonomi dan bisnis di indonesia serta masih terdampaknya wabah COVID-19 sejak awal tahun 2020 terhadap pasar properti.
Tahun 2023 akan tetap menjadi tantangan yang sangat besar bagi Perusahaan, ketidakstabilan politik dunia dan memasuki tahun politik di Indonesia sehingga berdampak terhadap sektor industri konstruksi dan properti.
Kelesuan pasar properti sangat mempengaruhi kinerja Perseroan yang hanya mampu mencatat penjualan Rp 61 milyar atau turun 29% dibanding kuartal ketiga tahun 2022 sebesar Rp 86 milyar, dengan melihat proyek yang berkontribusi di tahun 2023 Perusahaan memproyeksikan penjualan sebesar Rp 102 milyar di tahun 2023 turun sebesar 11% dibanding tahun 2022.
Perseroan telah melakukan langkah restrukturisasi atas utang-utang Bank dan Bank telah menyetujui untuk mengkonversi pinjaman menjadi pinjaman jangka panjang dan pemberikan keringanan dengan bunga dan pembayaran pokok utang di tahun 2027.
Proyek yang berkontribusi dalam penjualan tahun 2023 meliputi Puri Residence, Savyavasa, Aerium Apartment dan Seguis tower di Jakarta, Parg Ubud di Bali serta proyek di luar negeri seperti Versailles Mansion dan Avalon Residence di Amerika Serikat, Union Tiles di Afrika Selatan dan Penjualan Slab & Tiles di Malaysia dan Korea Selatan.
Perseroan seantiasa mencari celah-celah bisnis yang memungkinkan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan menyasar segen grosir, retail, residential dan Segmen Kitchen and Furniture. Sebagai bagian dari perancangan strategis Perseroan secara aktif mengurangi ketergantungan pada Segmen Proyek dan mulai membuahkan hasil positif, Perusahaan memperoleh kepercayaan untuk menjadi distributor tunggal dari produk-produk pelapis permukaan ternama Coverlam dari Grespania, SA (Spanyol) dan HI-MACS dari LC Hausys (USA).
Perseroan juga berharap bahwa marmer yang dihasilkan bumi Indonesia, diproses di Indonesia oleh tenaga kerja Indonesia akan mendapat tempat di dalam pembangunan Ibu Kota negara yang baru, karena ini akan menjadi kebangaan bangsa dan negara.
Pada tahun 2024 Perseroan optimis dapat mencapai penjualan sebesar Rp 132 milyar naik sebesar 29% dibandingkan tahun 2023, Perseroan tetap menerapkan prinsip hari-hati dalam menjalankan operasional Perseroan karena menyadari potensi dampak iklim politik pada tahun 2024 dan tetap menjadi tantangan dan kesempatan yang sangat besar bagi Perseroan.
Red Irwan