Yayasan Forum Komunikasi Antar Media (FORKAM) Mengadakan Seminar Nasional Netralitas Pemilu 2024 dan Doa Bersama

Jakarta, 13 Januari 2024 – Yayasan Forum Komunikasi Antar Media (FORKAM) dan Perempuan Indonesia Pilih Ganjar (PIJAR) menggelar Seminar Nasional dan Do’a Bersama di TKRPP, Sabtu, 13 Januari 2024, dengan tema “Sudah Netralkah Pemerintah Penyelenggara Pemilu dan Penegak Hukum.”

acara seminar ini dihadiri oleh Narasumber dari Ketua Yayasan Forkam Harry Amiruddin, Caleg DPR RI PDI Perjuangan Jakarta I No. Urut 5 Harry Basuki Tjahaya P, H. Caleg DPR RI Partai Hanura Jakarta III No. urut I Djafar Badjeber, M.Si, Caleg DPR RI Perjuangan, Jakarta II No. urut 2 Once Mekel, dan Suta Widhya, S.H, Pengamat Hukum Politik.

H. Djafar Badjeber, M.Si, Caleg DPR RI Partai Hanura Jakarta III No. urut I menurutnya Seminar dan doa bersama ini tentunya menjanjikan sebuah harapan dan komitmen agar pelaksanaan pemilu netral, tidak berpihak kepada kelompok manapun partai, sehingga dihasilkan sebuah pemilihan umum yang bermartabat demokratis.

Pertama pemilihan umum tidak sekedar diatur di dalam undang-undang tentang pemilihan umum top yaitu undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum namun secara eksplisit, diatur dalam konstitusi, legislatif, kedudukannya sungguh tinggi di mata hukum. “Menjadi persoalan di bangsa kita, tidak sesuai dengan yang kita harapkan, karena hanya kepentingan elitis, bukan kepentingan Indonesia pada umumnya atau warga Indonesia,” Kata Djafar.

Sementara itu Caleg DPR RI PDI Perjuangan Jakarta I No. Urut 5, Harry Basuki Tjahaya P., mempertanyakan bahwa sudah netralkah pemerintah tidak perlu dijawab karena semua bisa melihat, mendengar dan menyaksikan sendiri. “Apabila ada aparat yang melanggar kode etik, apa yang akan dilakukan, bagaimana kita melawan, bagaimana kita melaporkan, ke mana?” kata Harry Basuki di lokasi yang sama.

“Nah itu permasalahan kita, tidak punya satu badan yang kuat untuk menampung kita semua, kita tidak punya wadah persatuan yang kita bisa kumpulkan. Kumpulkan bukti foto, lokasi, waktu. Kita bisa memberikan laporan, sehingga wadah ini agar bisa meneruskan ke KPU.” Ujar Harry Basuki.

Ketua Yayasan Forkam, Harry Amiruddin mengatakan kegiatan ini menjadi kegiatan rutin bekerjasama dengan Perempuan Indonesia Pilih Ganjar (Pijar), untuk menambah ilmu bagi anak-anak bangsa supaya lebih baik, karena kalau saya lihat keadaan Pemilu tahun ini benar-benar rawan, artinya rawan konflik di masyarakat karena para pemimpin Kita sudah mempunyai niat yang kurang baik.

“Melakukan manuver-manuver, saya sudah lihat sendiri di beberapa tempat. Semoga kita sebagai anak bangsa sebagai rakyat Indonesia harus berani mengatakan yang benar, katakan benar yang salah katakan salah,” tutup Harry Amiruddin penuh semangat.

Red Irwa



Posting Terkait

Jangan Lewatkan