Kota Bekasi, MPN
Menurut jenisnya, penyakit dibedakan menjadi dua, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit menular adalah perpindahan penyakit dari orang yang sakit ke orang yang sehat.
Sedangkan penyakit tidak menular adalah sebuah penyakit yang tidak mengalami proses pemindahan dari orang lain, namun menjadi penyebab kematian paling banyak bagi masyarakat. Karenanya, masyarakat diharapkan bisa mencegah sejak dini munculnya penyakit tidak menular ini.
Pesan ini disampaikan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dra Hj Wenny Haryanto, SH saat sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Cegah Penyakit Tidak Menular yang dilaksanakan bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Jumat (19/1). Kegiatan ini digelar di GOR Badminton Wijaya Kusuma, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Sebagai narasumber, terlihat hadir dalam sosialisasi ini, diantaranya Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta III Yupi Supartini, S.Kp, MSc dan Maunah, SKM, MKM selaku Pengelola Program PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi. Juga hadir Ketua Kadin Indonesia Kota Bekasi Huda Sulistio bersama para tokoh masyarakat.
Menurut Wenny, Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman dan tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya. “PTM ini pada awalnya tidak bergejala, sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya dan hanya memeriksakan diri ketika telah terjadi komplikasi PTM,” tegas Wenny yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat VI meliputi wilayah Kota Depok dan Kota Bekasi.
Wenny lalu memaparkan beberapa contoh jenis penyakit yang termasuk dalam PTM ini, diantaranya adalah Stroke, Penyakit Jantung Koroner, Kanker, Diabetes Melitus. “PTM terjadi karena berbagai faktor, seperti kebiasaan merokok, diet atau pola makan dan hidup yang tidak sehat, minim aktivitas fisik, konsumsi minuman beralkohol, tingkat stress yang tinggi Selain itu, riwayat kesehatan keluarga juga dapat menjadi pemicu penyakit tidak menular, PTM ini merupakan penyakit katastropik yang menyebabkan kematian yang cukup tinggi di Indonesia,” paparnya.
Tak lupa, Wenny juga menyampaikan pemaparannya terkait Germas atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang diatur dalam Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017. “Germas adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi atau kegiatan Germas ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih, sehat dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat,” jelasnya.
Secara umum, lanjut Wenny, tujuan Germas adalah menjalani hidup yang lebih sehat. “Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan dari gaya hidup sehat adalah terciptanya kebahagiaan diri dan lingkungan yang bersih serta sehat, sehingga menyebabkan berkurangnya resiko membuang lebih banyak uang untuk biaya berobat ketika sakit,” ungkapnya.
Keberhasilan program Germas, kata Wenny, bukan hanya merupakan tanggung jawab pemerintah atau Kementerian Kesehatan saja, akan tetapi merupakan tanggung jawab kita semua. “Oleh karena itu penting bagi setiap orang untuk dapat menerapkan kegiatan-kegiatan yang akan mendukung keberhasilan Germas dimana pun kita berada, mulai dari Iingkungan rumah, lingkungan masyarakat sekitar, lingkungan sekolah/perguruan tinggi, di tempat kerja, di kendaraan, di jalan dan dimanapun kita berada,” ujarnya.