Kota Bekasi, MPN
Bukan tanpa alaaan jika seorang Sirojuddin Arusy bertekad bulat untuk mengikuti Pilkada Kota Bekasi yang rencananya digelar 27 November 2024. Tidak melalui partai politik (Parpol), sosok yang dikenal sebagai seoarang politisi sekaligus akademisi ini akan meramaikan pertarungan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi nanti melalui jalur perseorangan atau independen.
Sekedar diketahui, pasangan Huda Sulistio dan Sirojuddin Arusy sudah resmi mendaftarkan diri mereka ke KPUD Kota Bekasi sebagai Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi, Minggu (12/5) malam. Kehadiran pasangan yang menyebut diri sebagai Koalisi Independen ini dikawal sejumlah tim relawan pendukung untuk menyerahkan berkas pendaftaran.
Sikap optimis ditunjukkan sosok Sirojuddin Arusy dalam menghadapi ajang Pilkada Kota Bekasi. Menurutnya, kehadiran calon dari jalur independen bisa menjadi alternatif pilihan masyarakat yang sudah jenuh dengan calon yang diusung Parpol.
“Kehadiran calon dari jalur independen tentunya akan memberikan angin segar dalam kehidupan berdemokrasi. Mungkin ada banyak masyarakat yang sudah jenuh dengan calon-calon yang diusung Parpol, sehingga hadirnya calon dari independen menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat,” ungkap Sirojuddin Arusy saat diajak berbincang belum lama ini.
Lebih lanjut Sirojuddin menyebut peluang untuk mendongkrak tingkat partisipasi masyarakat akan semakin tinggi karena masyarakat diberikan pilihan lebih dari sekedar calon dari Parpol. ” Jika dalam Pilkada Kota Bekasi tahun 2018 lalu yang diikuti pasangan calon dari Parpol, tingkat partisipasi hanya 73 persen. Nah saya optimis jika ada calon dari independen maka tingkat partisipasi masyarakat akan lebih tinggi karena adanya alternatif bagi masyarakat yang mungkin lebih memilih calon pemimpin yang bukan dari Parpol,” tegasnya.
Sirojuddin tidak keberatan jika pasangan Huda Sulistio dan Sirojuddin Arusy yang menggadang visi Kota Bekasi Bersinar ini disebut sebagai ‘kuda hitam’ dalam pertarungan Pilkada Kota Bekasi. “Boleh saja jika ada yang menyebut kami sebagai ‘kuda hitam’, tapi kayaknya lebih tepat jika kami disebut sebagai ‘kuda pejantan,” ujarnya berseloroh. (Mul)