Kota Bandung Sukses Turunkan Stunting, Targetkan 14 Persen Di Tahun 2024.

Bandung, MPN.

Penanganan masalah stunting di Kota Bandung menunjukkan hasil signifikan. Pada tahun 2023 lalu, angka stunting di Kota Bandung menjadi 16,3 persen atau turun turun 3,1 persen dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 19,4 persen.

Hal itu terungkap pada evaluasi dan penilaian pencegahan stunting tingkat Jawa Barat di Balai Kota Bandung, Rabu (29/05).

Tim Penilai Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, Aji Sumarwan mengapresiasi langkah-langkah yang diambil oleh Pemkot Bandung.

“Bandung telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dengan angka stunting 16,3 persen dan target yang ambisius untuk tahun-tahun mendatang,” katanya.

Hal itu juga dilontarkan oleh Tim Penilai Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Jabar, Ani Widiyaningsih.

“Aksi penurunan stunting sudah sangat bagus dan perlu terus ditingkatkan,” ujarnya.

Perlu diketahui, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang.

Pada tahun 2018 angka stunting Kota Bandung mencapai 26,21 persen. Selanjutnya menurun menjadi 26,21 persen (2018), 28,12 persen (2019), dan 26,4 persen (2021).

Menanggapi penilaian tersebut, Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menurunkan angka stunting.

“Kota Bandung telah membagi intervensi menjadi dua jenis, yaitu intervensi spesifik dan sensitif. Melalui pemberian makanan tambahan secara masif dan pendampingan kader di semua level kewilayahan,” katanya.

Ditambahkan Bambang, kami berupaya mencapai target penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 dan 13,31 persen pada tahun 2025.

Bambang menjelaskan, intervensi spesifik mencakup pemberian makanan tambahan (PMT), pendampingan KRS (kartu rencana sehat) dan jaminan pembiayaan kesehatan melalui UHC.

Sedangkan intervensi sensitif di antaranya peningkatan kemampuan kader, konsistensi komunikasi, informasi, dan edukasi masif dan monitoring evaluasi terintegrasi dalam aplikasi E-penting.

“Kami juga memanfaatkan teknologi dengan mengimplementasikan aplikasi e-Penting untuk mempermudah evaluasi dan tindakan. Inovasi seperti Dapur Sehat Atasi Stunting dan Budikdamber turut membantu dalam pemberdayaan masyarakat,” ungkapnya.

Dengan upaya itu, Bambang optimis target menurunkan stunting pada 14 persen pada tahun 2024 dapat tercapai.

“Dengan kolaborasi dan komitmen semua pihak, kami yakin dapat menurunkan angka stunting di Kota Bandung secara signifikan,” ujar Bambang.

(Rie/Ziz).



Posting Terkait

Jangan Lewatkan