Proyeksi Tahun 2024, PT Trimitra Prawara Goldland Tbk Menargetkan Pertumbuhan Pendapatan Sebesar 200 Persen

Jakarta – 28 Juni 2024. PT Trimitra Prawara Goldland Tbk (ATAP) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel Little Amaroossa, Jl. Cipete Raya No.5, Cipete Selatan, Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan. Acara RUPST ini dipimpin oleh Hj. Indriati, S.E., M.Si., Ak. selaku Direktur Utama dan H. Yogo Sugeng Triyogo, S.E. selaku Komisaris Utama.

Sebagai salah satu perusahaan pengembang properti yang terus bertumbuh, PT. Trimitra Prawara Goldiand Tbk, mengabdikan diri untuk menciptakan hunian bersubsidi yang berkualitas untuk pasar kelas menengah. Kami menghadirkan sebuah visi yang memadukan keindahan dan keberlanjutan, dengan membangun hunian residensial yang terintegrasi secara harmoni. Sebagai pengembang properti yang berkomitmen, kami memahami bahwa rumah bukan hanya sekedar bangunan, tetapi juga merupakan tempat di mana kebahagiaan dan kenangan bermula. Dengan demikian, kami berdedikasi untuk menyajikan solusi perumahan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat.

Hj. Indriati, S.E., M.Si., Ak. selaku Direktur Utama menjelaskan bahwa Tahun 2023 menghadirkan tantangan yang sgnifikan bagi sektor Properti, yang tercermin dari kinerja ekonomi terkait seperti sektor konstruksi dan real estate yang masih terbatas. Meskipun terdapat pertumbuhan terbatas datam konsumsi rumah tengga untuk perumahan dan investasi bangunan selama sembilan bulan pertama tahun tersebut. pertumbuhan harga rill properti residensial dan komersial juga terbatas. Namun, di tengah keterbatasan ini beberapa segmen properti tertentu menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan, terutama dalam penyaluran kredit properti seperti KPR Tapak, di mana segmen KPR Tapak tipe kecil mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 48,47% pada November 2023, setelah mengalami kontraksi pada tahun sebelumnya. Meskipun properti swasta masih menghadapi tekanan akibat keterbatasan sumber keuangan dan akses pendanaan, pemerintah telah mengambil langkah langkah untuk mengatasi masalah tersebut, termasuk dengan intensifikasi PPN sektor properti dan penyesuaran harga rumah subsidi.

Manajemen telah menyusun beberapa strategi komprehensif yang akan diterapkan pada kuartal pertama 2024, Strategi ini meliputi produk, pemasaran dan juga pendanaan. Selain strategi ini, Perseroan juga akan memanfaatkan dukungan penuh pemerintah pada sektor Properti lewat berbagai kebijakan strategis.

“Perseroan telah teguh dan konsisten untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat terkait perumahan, dan selalu berupaya untuk mendengarkan dan memberikan manfaat kepada masyarakat dengan cara meningkatkan infrastruktur publik yang bermanfaat bagi semua. Dari upaya upaya Ini, Dukungan yang diterima dari masyarakat dan pemerintah menjadi landasan Perseroan untuk terus berkontribusi pada pembangunan negara. Selai itu, Perseroan juga secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan untuk mengembangkan masyarakat sekitar, terutama dalam upaya mempercepat Pemulihan Ekonomi, khususnya untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah,” tutupnya Indriati.

H. Yogo Sugeng Triyogo, SE selaku Komisaris Utama menjelaskan bahwa tahun 2023 merupakan tahun yang menantang bagi sektor properti. Selama tahun 2023, sektor properti global belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan. Hal ini tercermin dari kurangnya pertumbuhan harga properti secara keseluruhan di pasar global. Harga rill properti global masih terus menunjukkan tren pertumbuhan negatif sepanjang tahun tersebut. Rendahnya pertumbuhan harga properti secara global menunjukkan bahwa permintaan terhadap properti mah relatif rendah, yang dipengaruhi oleh kinerja ekonomi global yang relatif stagnan selama tahun 2023.

Diharapkan di tahun 2024 pemanfaatan kebijakan pemerintah, terutama melalui intensifikasi PPN dan peningkatan harga properti bersubsidi, diharapkan dapat menjadi landasan bagi Perseroan dalam mencapai target kinerja di masa depan.

Perseroan juga harus mempersiapkan Strategi-strategi yang mendukung secara finansial para pengembang dan pembeli rumah. Ini termasuk mengawasi dangan ketat spekulasi properti, menggunakan kebijakan-kebijakan dan mendapatkan dukungan dari regulasi, serta membangun properti yang mengutamakan prinsip-prinsip ranah lingkungan dan terjangkau. Juga terjadinya kenaikan Recurring Income dari tahun sebelumnya sebesar 233%. Semakin tinggi pendapatan berulang itu akan semakin baik. Recurring income tinggi menjadi salah satu indikator perusahaan memiliki fundamental yang kuat,” tutupnya Yogo Sugeng Triyogo.

Di tahun 2023 Perseroan memperoleh penambahan lahan di Cibungbulang Town Hills seluas 22 Ha dan juga Perseroan berhasil memperoleh Izin untuk ekspansi seluas ±15 Ha di daerah Bekasi.

Untuk Strategi jangka panjang, Perseroan terus menjaga komitmennya untuk menjadi pionir dalam menyediakan hunian bersubsidi yang berkualitas. Namun, dalam langkah menuju pertumbuhan, Perseroan telah merencanakan untuk memperluas portofolio dengan memasukkan unit-unit komersial baru, yang akan menjadi tambahan berharga dalam mendukung upaya Pemerintah dalam menyediakan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat. Dengan strategi ekspansi yang terfokus pada lokasi yang strategi, upaya efisiensi biaya yang cermat, serta penerapan teknologi digital dalam operasional penjualan produk. Perseroan berkomitmen untuk memperluas jejaknya secara berkelanjutan, langkah Ini tidak hanya akan meningkatkan potensi pendapatan jangka panjang Perseroan, tetapi juga akan memberikan dampak positif bagi komunitas dan lingkungan sekitar.

Untuk proyeksi tahun 2024, Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 49 miliar dibandingkan dengan pencapaian tahun 2023 atau naik sebesar 200% atau Rp 73 miliar. Laba bersih juga diharapkan dapat tumbuh di atas 25%, seiring dengan target pencapaian penjualan perseroan yang lebih dari 100%.

Optimisme ini didasarkan pada beberapa poin penting. Pertama, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan perekonomian Indonesia untuk tahun 2024 akan mencapai 4.7% – 5.5%. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 5.6% pada tahun 2025. Kedua, pemerintah juga menyediakan insentif untuk menjaga pertumbuhan industri properti yatu Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemenntah (PPN DTP) untuk pembelian rumah baru, baik rumah tapak maupun apartemen siap huni. Insentif ini tentu saja menjadi angin segar bagi sektor properti dan mendukung pertumbuhannya.

Red Irwan

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Komentar