Jakarta – Pemulihan data pada kasus kebocoran pusat data nasional (PDN) sangat kecil bilamana adanya upaya untuk pengamanan data harus dibackup dengan tehnologi ITE yakni penguatan backup.
APDI berupaya adakan event yaitu
Talk show yang diselenggarakan Aliansi penegak demokrasi indonesia (APDI) dengan Thema ,”Pusat data nasional sementara(PDNS) bertempat diheyoo caffe jakarta selatan(9/7)
Ditempat dan waktu yang bersamaan
Sekjen PP IA-ITB, Hairul Anas Suaidi dalam paparannya bahwa kemungkinan pemulihan data dalam kasus kebocoran pusat data nasional (PDN) sangat kecil.
Dan Prinsipnya lanjuNya yang harus diterapkan ialah sistem backup-nya, karena dalam jaminan tidak bobol itu tidaklah mungkin,” ucap Hairul,
Menurutnya, dalam ilmu ITE bila terjadi pembobolan ada tata caranya dengan system’ yaitu standar ISMS.
Sekjen PPIA-ITB ini menambahkan bahwa persoalannya system’ standar tersebut belum diterapkan, dan merupakan pertanyaan bagi publik apakah kurang anggaran atau salah orangnya?kataNya
“Intinya adalah utamakan pengamanan data, lalu pengamanan akses. Untuk pengamanan data harus dibackup dan ini ada teknologinya. Anggaran untuk ini tidak sebesar yang dipakai oleh Kemenkominfo saat ini,”ungkap Hairul Anas Suaidi .
Kemudian lanjut Hairul Anas Suaidi Pemerintah melalui Kemenkominfo sebagai penanggung jawab, dengan sistem yang dibagikan tugasnya ke pihak lain sangat berbahaya karena kemungkinan bisa bocor datanya. ” Karenanya harus ada penguatan backup,” tutupNya
Red Irwan