Tantri Dyah Kiranadewi Kabid Hubungan Luar Negeri KOWANI Sangat Mendukung Hari Kebaya Nasional

MEDIAPATRIOT.CO.ID – Jakarta – 17 Juli 2024. Dalam rangka Semarak Hari Kebaya Nasional Di Sarinah, Talkshow “Cara Memilih Kebaya dan Kain yang Berkualitas” diadakan di Sarinah Department Store Ground Flour (17 Juli 2024). Talkshow ini dihadiri para narasumber yaitu Emma Damayanti selaku Owner Rumah Betawi, Tantri Dyah Kiranadewi selaku Ketua Bidang Luar Negeri KOWANI dan Ketua Divisi Puncak Acara Hari Kebaya Nasional. Diakhir talkshow, rekan-rekan media berkesempatan mewawancarai narasumber.

Tantri Dyah Kiranadewi selaku Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KOWANI menjelaskan bahwa untuk Hari Kebayaan Nasional saya sebagai Ketua Divisi Puncak Acara. Hari ini kebetulan sekali kami mendapatkan kolaborasi yang luar biasa bersama dengan Pinkan Indonesia untuk peraga-peraga dari seluruh organisasi dan juga komunitas. Di mana mereka semua berkebaya, mengenakan kebaya dan juga Alhamdulillah bisa ikut dalam kegiatan Talkshow di Sarinah. Kebaya ini kan sudah dicanangkan untuk ke UNESCO, tetapi dari pihak UNESCO menginginkan adanya join nomination dengan 4 negara lainnya. Jadi kami lima negara yaitu Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand, dan Indonesia.

Dimana 5 negara ini harus terus membuat suatu kegiatan-kegiatan berkebaya sehingga bisa bersama-sama menjadi ketentuan dari pihak UNESCO untuk dijadikan sebagai warisan dunia tak benda. Tetapi sampai sekarang belum selesai. Maka dengan adanya Hari Kebayaan Nasional ini, mudah-mudahan akan lebih cepat kita bisa mendapatkan pengakuan untuk yang warisan budaya takbenda di UNESCO. Untuk acara tanggal 24 Juli yang di Istora. Itu benar-benar akan dihadiri oleh 7 ribu orang dengan berkebaya dari seluruh pelosok negeri ini dan 10 negara ASEAN, ditambah satu negara peninjau yaitu Timor Leste. Bersama-sama untuk ikut bergembira bersama-sama dengan 7 ribu dan dihadiri Insya Allah oleh Bapak Presiden dan Ibu Negara dan juga seluruh ibu-ibu dari OASEKIM.

“Harapannya agar kebaya ini bisa diterima di UNESCO pastinya dengan kita terus menggelar acara-acara di mana pun seperti kemarin tanggal 14 Juli, kami mengadakan Car Free Day juga yang berkebaya dan poco-poco dengan berkebaya. Otomatis kami ingin secepatnya UNESCO mengetok palu untuk kebaya Indonesia sebagai warisan budaya takbenda,” harapnya Tantri.

Red Irwan



Posting Terkait

Jangan Lewatkan