Tuty Roosdiono Pendiri dan Pengawas PBI Sangat Mendukung Hari Kebaya Nasional 2024

Jakarta – Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) menyelenggarakan kegiatan Remaja Berkebaya & Berkain Nusantara dengan tema “Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikan budaya warisan leluhur bangsa”, Sabtu (20 Juli 2024), di gedung serbaguna perumahan anggota DPR, Kalibata, Jakarta. Acara ini diselenggarakan untuk menyambut Hari Kebaya Nasional pertama kalinya pada tanggal 24 Juli 2024.

Tuty Roosdiono selaku Pendiri sekaligus Pengawas Perempuan Berkebaya Indonesia menjelaskan bahwa acara ini pasti ini sangat membanggakan karena setelah 78 tahun perjuangan kita, proklamasi kemerdekaan sudah 78 tahun. Baru sekarang Hari Kebaya Nasional di canangkan Pak Jokowi tentunya melalui juga proses yang cukup lama perjuangan kita Perempuan Indonesia yang salah satunya adalah Perempuan Berkebaya Indonesia. Jadi kita menjadi salah satu dari timnas yang memperjuangkan untuk dicanangkannya hari kebaua nasional ini. Tentunya kita ingin anak-anak generasi yang akan datang terus juga mencintai, mengenakan dan melestarikan kebaya seperti yang telah dilakukan oleh anak-anak kita.

“Termasuk kita ini sudah mulai harus digantikan oleh generasi yang akan datang. Kalau kebaya memang dari dulu zaman Majapahit kita ini bersatu. Singapura masuk, Thailand masuk, Singapura, Brunei dan mereka merasa memang kita adalah satu rumpun. Jadi sebenarnya kita tadinya ingin kebaya khusus Indonesia. Tapi setelah kita pikir memang zaman dulu sejarahnya kita adalah satu rumpun zaman Majapahit dulu. Jadi kita bersama menerima untuk join bersama-sama dengan negara tetangga untuk kebersamaan. Harapannya Indonesia akan lebih maju lagi dengan UMKM-nya, kebaya akan lebih lagi diminati, dicintai dan dipakai, kemudian tentunya susori, selop, kipas, sanggul, anting, kalung, segala macam, menaikkan UMKM seluruh Nusantara dari Sabang sampai Merauke mempunyai ciri khas masing-masing dan itu akan terangkat karena kita akan lebih sering memakai kebaya dan bangga mempunyai kebaya sebagai budaya nasional, perempuan Indonesia,” tutupnya Tuty.

Red Irwan



Posting Terkait

Jangan Lewatkan