Jakarta – Kongres Wanita Indonesia (Kowani) menggelar peringatan Hari Kebaya Nasional pertama kalinya pada 24 Juli 2024 di Istora Senayan, Jakarta. Acara ini akan berkolaborasi dengan para Komunitas Pencinta Kebaya Indonesia dan mengundang 7.000 perempuan dari seluruh Indonesia. Peringatan Hari Kebaya Nasional 2024 diselenggarakan dengan mengangkat tema Lestarikan Budaya dengan Bangga Berkebaya. Sebelumnya pemerintah telah menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Peringatan Hari Kebaya Nasional. Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional.
Dra Triana Wulandari, MSi selaku Sekretaris Jenderal Cahaya Ladara Nusantara (CLN) menjelaskan bahwa di acara Kowani Expo (Hari Kebaya Nasional 2024) dirinya hadir bersama Ibu Anita Rusdi selaku Ketua Harian Cahaya Ladara Nusantara dan Ibu Riana selaku Ketua 1 Cahaya Ladara Nusantara dan Fajarini selaku Ketua 2.
Besok tanggal 24 Juli, Alhamdulillah 7.000 perempuan diundang dengan berkebaya. Terus terang kami dari CLN sangat fokus karena ini berkaitan dengan UMKM. Berarti semua orang memakai kebaya. UMKM yang bikin kebaya laris, yang bikin perhiasan, selop, tas dan aksesoris. Berarti UMKM ini bisa membantu perekonomian negara. Dan kami CLN berfokus pada pembinaan UMKM-UMKM di seluruh Nusantara. Walaupun CLN baru berdiri belum ada dua bulan, Insya Allah kami sudah banyak anggotanya.
Untuk nanti 9-13 Oktober akan kita kurasi UMKM yang bisa ikut ekspor Trade Export Indonesia (TEI). Ada berbagai jenis produk yang sudah mendaftar diantaranya ada fashion, ada kuliner, ada rempah, ada Perfume, aromaterapi, kosmetik, tas, kerajinan, kraft dan sebagainya. Ketua umum kami adalah Ny. Nanny Hadi Tjahjanto istri dari Menkopolhukam Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto.
Saya kira generasi muda khususnya dengan Hari Kebaya Nasional ini harus aware karena Kebaya ini sudah menjadi warisan budaya tetapi baru ditetapkan tahun ini. Mohon doakan agar sukses diajukan ke UNESCO di-join nomination di UNESCO Paris. Bahwa penetapan kebaya ke UNESCO tahun ini diharapkan bisa lolos kebaya menjadi warisan budaya tak benda dunia dan semoga besok pada saat hari kebaya nasional tgl 24 dengan kehadiran Bapak Presiden dan Ibu beserta peserta yg lebih dari 7000 perempuan berkebaya lebih menguatkan untuk joint nomination di UNESCO.
Ketua 1 CLN, Riana Sari, S.H. menjelaskan bahwa dirinta sangat senang terlibat dalam kepengurusan ini. Karena di CLN ini sesuai dengan visi-misinya. Memberikan bimbingan, kemudian memberikan pelatihan-pelatihan kepada UMKM-UMKM yang ada di seluruh Nusantara. Sehingga UMKM-UMKM yang ada nanti bisa naik kelas dan tentu saja tujuannya bisa ekspor.
Red Irwan