DANLANTAMAL III JAKARTA HADIRI FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) “INTEGRATED MARITIME SURVEILLANCE SYSTEM (IMSS)”

DANLANTAMAL III JAKARTA HADIRI FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) “INTEGRATED MARITIME SURVEILLANCE SYSTEM (IMSS)”

TNI AL-Dispenlantamal3. Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto, S.E., M.M. menghadiri Forum Group Discussion (FGD) “Integrated Maritime Surveillance System (IMSS)” secara video conference (Vicon) dengan keynote speech Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, S.E., M.M., M.Tr.Opsla. bertempat di ruang rapat Danlantamal III Jakarta Jl. Gunung Sahari No. 2 Ancol, Jakarta Utara, Senin (29/07/2024).

Kasal saat memberikan keynote speech mengatakan” dalam sambutannya mengatakan “Indonesia adalah negara besar yang tentu saja sangat membutuhkan pertahanan yang kuat. Pertahanan bukan hanya sekedar untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Lebih dari itu, pertahanan adalah prasyarat tercapainya kesejahteraan bangsa dengan terjaminnya stabilitas dan keamanan pembangunan nasional di semua bidang. Mustahil bangsa Indonesia dapat melaksanakan pembangunan segala aspek apabila tidak mampu melindungi diri dari berbagai ancaman dan gangguan. Dan sebagai negara kepulauan yang sebagian besar wilayah dan batas wilayahnya berupa perairan, maka pertahanan laut yang tangguh menjadi sebuah keniscayaan. Pertahanan yang tangguh dimulai dari kesadaran situasi atau situation awareness yang baik untuk selalu mampu memahami situasi yang terjadi dan berkembang, mengidentifikasi potensi bahaya serta memprediksi kemungkinan ancaman”.

Selanjutnya Kasal menegaskan “Penting untuk diingat bahwa pertahanan terbaik adalah mencegah situasi berbahaya sedini mungkin. Dari perspektif tersebut, maka IMSS yang merupakan sistem pertahanan maritim terintegrasi adalah bagian penting dari pembangunan situation awareness. Di era maritim modern, sistem yang terintegrasi menjadi kunci dalam pengelolaan maritim yang efektif. Sistem ini harus mampu memadukan dan mengkolaborasikan seluruh sumber daya surveillance (pengawasan) dari berbagai kementerian atau lembaga maritim. Pada akhirnya, hasil dari surveillance system yang terintegrasi harus dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang memerlukan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab masing-masing. Saya mengharapkan kontribusi aktif dari seluruh peserta FGD melalui berbagai masukan dan gagasan aplikatif guna meningkatkan fungsi serta kemampuan IMSS”.

(Dispen Lantamal III Jakarta)

Red Irwan



Posting Terkait

Jangan Lewatkan