Kota Bekasi, MPN
Proses revitalisasi Pasar Bantargebang kembali menjadi sorotan masyarakat. Untuk kesekian kalinya, pembangunan pasar tradisional yang ada di Kota Bekasi ini terhenti kembali alias molor dari progres yang sudah direncanakan.
Sebelumnya, pada medio tahun 2023 lalu, revitalisasi Pasar Bantargebang sempat terhenti selama beberapa bulan lamanya. Berdasarkan progres, baru lantai basement yang rampung dibangun, sementara untuk lantai dasar dan lantai I belum kelar dibenahi.
Akibat molornya prosee revitalisasi, banyak masyarakat yang mengeluhkan kondisi Pasar Bantargebang yang terkesan semrawut akibat tak terurus. Belum ada penjelasan resmi dari pihak PT Javana Arta Perkasa selaku pengembang atau pelaksana revitalisasi Pasar Bantargebang terkait permasalahan ini.
Sementara itu, Kepala Bidang Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bekasi, Budiman, menegaskan pihaknya bakal memanggil pihak pengembang revitalisasi Pasar Bantargebang. “Iya benar, molor lagi dari progres yang ditentukan, makanya kami akan memanggil pengembang untuk mengetahui penyebabnya,” ungkap Budiman saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (1/8).
“Kami dari Pemkot Bekasi akan terus melakukan pengawasan dan evaluasi terkait revitalisasi Pasar Bantargebang. Jika nanti pihak pengembang tidak bisa menyelesaikan progresnya maka akan kami berikan surat peringatan,” tegas Budiman menambahkan.
Budiman kemudian menyebut Surat Penyerahan Lapangan (SPL) kepada PT Javana Arta Perkasa untuk Revitalisasi Pasar Bantargebang berlaku hingga tahun 2025. “Meski demikian jika pengembang tidak sanggup melaksanakan, akan kami berikan peringatan hingga tiga kali, dan jika pihak pengembang menyerah maka terpaksa kami pengganti,” pungkasnya. (Mul)