Kota Bekasi, MPN
Memasuki musim kemarau, masyarakat di lingkungan RW 08 Kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, mulai merasa resah. Hal ini dlatarbelakangi masalah kekeringan yang dialami masyarakat akibat musim kemarau yang panjang.
Masalah kekeringan menyisakan trauma bagi masyarakat RW 08 Ciketingudik. Pasalnya, masyarakat jadi kekurangan air bersih karena kemarau yang panjang menyebabkan pompa air milik warga tak bisa lagi menyuplai air bersih yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
Untuk mengantisipasi masalah kekeringan ini, masyarakat kemudian mengusulkan pembangunan sumur artesis. Keberadaan sumur artesis menjadi solusi bagi masyarakat menghadapi musim kemarau yang panjang.
Seperti dijelaskan Ketua RW 08 Ciketingudik, Rojali Rago, maaalah kekeringan yang menyebabkan warga kekurangan suplai air bersih sudah teejadi sejak tahun 2020 lalu. “Setiap musim kemarau tiba, warga jadi kesulitan air bersih,” ujar Rojali aaat diajak berbincang, Rabu (4/9).
Dari 13 RT yang ada di RW 08 Ciketingudik, Rojali menyebut ada 6 RT yang terdampak kekeringan akibat kemarau panjang. “Warga harus menunggu pasokan air bersih dari BPBD Kota Bekasi untuk memenuhi kebutuhan pokok,” ungkapnya.
Rojali menambahkan, masyarakat sudah mengusulkan adanya sumur artesis sejak tahun 2021 untuk mengatasi masalah kekeringan. “Kebetulan masyarakat RW 08 Ciketingudik memiliki lahan Fasos/Fasum yang luasnya sekitar 100 meter persegi yang bisa dijadikan lokasi untuk membangun sumur artesis,” ujarnya.
Rojali kemudian berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi segera merealisasikan usulan atau aspirasi masyarakat RW 08 Ciketingudik. “Sehingga tidak ada lagi warga yang teriak kekurangan air bersih saat kemarau panjang, semoga usulan ini jadi skala prioritas,” pungkasnya. (Mul)