Morowali Utara, Mediapatriot.co.id – Setelah memenuhi undangan pertemuan bersama antara wartawan dan dinas Kominfo kabupaten Morowali Utara, terkait anggaran media tahun anggaran 2024 , tanggal 19 dan 20 September, sejumlah wartawan menyatakan kekecewaan mereka terkait pemangkasan anggaran untuk media dalam kerja sama dengan pemerintah daerah Kabupaten morowali utara.
Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Morut selaku leading sektor penyedia anggaran media dengan terang terangan melakukan pemangkasan dari total anggaran Rp. 590 juta rupiah yang bersumber dari APBD murni dan pokir media yang berasal dari dua unsur pimpinan di DPRD Morowali Utara.
“Tidak tanggung tanggung pemangkasan anggaran tersebut, sebab dari total anggaran media yang di maksud Rp.590 juta itu dalam jabarannya Rp 240 juta APBD murni yang di plotkan pemerintah daerah dan Rp 350 juta dari pokir unsur pimpinan DPRD, kini tinggal Rp. 350 juta saja yang ada,”. Pertanyaannya kemana anggaran 240 juta dari pemerintah daerah untuk media..??, tanya Erni pimpinan biro Media Teraskabar.id yang ada di Morowali Utara.
Ia mengaggap Pemangkasan anggaran tersebut akan berdampak negatif pada kualitas pemberitaan dan akses informasi yang akurat kepada publik.
Sebagai wartawan ia menilai bahwa anggaran yang dipangkas itu, seharusnya dialokasikan untuk mendukung peliputan berita yang lebih baik dan transparan, demi keterbukaan informasi kepada publik dalam hal ini masyarakat yang haus akan informasi terkait kerja kerja Pemda, ucap Erni dengan nada kesal.
Seharusnya dinas kominfo tidak bisa melakukan pemangkasan anggaran yang sudah dianggarkan untuk media, dengan alasan apapun.
Toh Dinas Kominfo sudah ada anggaran khusus operasional yang dikucurkan oleh pemda, cukup tidak cukup itu urusan Kominfo, tidak bisa main pangkas anggaran media, ujarnya
Lucunya saat mau menyampaikan kepada rekan-rekan media alasan mengapa anggaran dipangkas, dinas kominfo mengeluarkan undangan yang dibuat dalam bentuk 2 hari kegiatan, dengan alasan siapa yang tidak bisa hadir di hari Kamis bisa datang di hari Jumat.
Terkesan dinas kominfo tidak ada keterbukaan dengan media secara keseluruhan, pihak kominfo juga memberikan waktu untuk penandatanganan mou, mulai dari hari Senin sampai dengan hari Jumat dan disitulah baru media akan mengetahui berapa nilai kontrak untuk kerjasama dalam pertahunnya.
Dalam bentuk undangan rapat kegiatan 2 hari dan penandatanganan mou, terindikasi dinas kominfo seperti sengaja membuat benturan di antara wartawan yang ada.
Beberapa wartawan juga menyoroti pentingnya dukungan anggaran dalam memperkuat peran media sebagai pilar demokrasi yang menyampaikan informasi yang penting dan relevan.sejumlah wartawan meminta Dinas Kominfo untuk membuka dialog kembali dan mencari solusi bersama agar pemangkasan anggaran ini tidak dilakukan karena dapat menghambat kerja media.
“Kami Wartawan yang ada di Morowali Utara meminta Bupati yakni Dr.dr. Delis Julkarson Hehi. MARS, tidak tinggal diam menanggapi apa yang menimpa wartawan Morowali Utara”, dan kami juga berharap agar Bupati Morowali Utara memberikan penjelasan mengapa sampai anggaran media di Dinas Kominfo morut harus di pangkas untuk kegiatan Dinas
Kepala Dinas Kominfo morut Gatot Budiyanto, S.Kom, saat pertemuan dengan sejumlah wartawan menyatakan bahwa, pemangkasan anggaran dilakukan sebagai bagian dari efisiensi dan penyesuaian anggaran dan juga adanya kegiatan dinas Kominfo yang lebih penting untuk dilaksanakan sehingga pos anggaran media yang ada dipangkas, “ujarnya.
Sementara itu Wati taraweh, kasubag keuangan, program dan aset
menambahkan, ada pun pemangkasan angaran media terpaksa dilakukan karna dalam anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah daerah ke dinas Kominfo sangat kurang, jelasnya.
(Ardian Waeo)