SUMEDANG – Beberapa pengurus APDESI mengungkapkan, dana pembinaan untuk para anggota tidak jelas. Padahal, anggaran untuk hal itu telah diaplikasikan dengan nilai ratusan juta.
Ketidak jelasan itu menurut sumber tercermin dari setiap ada kegiatan yang melibatkan APDESI diwajibkan tiap-tiap desa mengumpulkan iuran dengan jumlah yang bervariasi.
“Sama saja bohong kalau masih diwajibkan iuran. Buat apa ada dana pembinaan kalau begini caranya,” tandasnya.
Akibat kenyataan di atas, sumber meminta pada Kadis PMD untuk Transfaran dan menjelaskan tentang keberadaan anggaran tersebut.
“Jangan sampai ada tudingan tak sedap kalau dana pembinaan untuk APDESI itu digunakan untuk hal-hal yang tidak relevan dengan peruntukannya,” beber sumber.
Sementara, Kadis PMD Kabupaten Sumedang, Asep Aan Dahlan, menyangkal adanya dana pembinaan untuk APDESI. Adanya hanya anggaran untuk pembinaan perangkat, seperti bendahara atau sekdes.
Apa yang diutarakan Asep seolah membenarkan tentang dugaan dana pembinaan yang tidak jelas. Pasalnya, jika memang dana untuk pembinaan perangkat desa tersebut telah dianggarkan, lalu kenapa setiap berlangsung kegiatan pembinaan atau peningkatan kapasitas perangkat desa masih tetap memungut iuran dari kas desa.
Pertanyaannya kemudian, dikemanakan anggaran untuk pembinaan para perangkat desa tersebut? Dalam hal ini, Asep tak mampu menjawab. Ia malah meminta awak media untuk berkoordinasi dengan Ketua APDESI Sumedang.
Red/Imed
Komentar