Prof. Dr. Ir. Manlian Ronald A. Simanjuntak Mendukung Penuh Aspekindo Gelar Seminar Internasional Optimalisasi Kinerja Struktur Bangunan Tinggi 

Prof. Dr. Ir. Manlian Ronald A. Simanjuntak Mendukung Penuh Aspekindo Gelar Seminar Internasional Optimalisasi Kinerja Struktur Bangunan Tinggi

Jakarta – 17 Desember 2024. Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia (Aspekindo) kembali menunjukkan perannya dalam memajukan sektor konstruksi nasional melalui penyelenggaraan Seminar Internasional bertajuk “Optimalisasi Kinerja Struktur Bangunan Tinggi, Tantangan dan Solusi Dalam Perbaikan, Penguatan, dan Ekspansi”. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan seperti Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum yang diwakili oleh Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PU Nicodemus Daud, Kepala Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kementerian PU yang diwakili oleh Pengurus LPJK Bidang V Kementerian PU Prof. Dr. Ir. Manlian Ronald Simanjuntak, dari kalangan profesional konstruksi, akademisi, serta pelaku industri, baik dari dalam maupun luar negeri yakni Warney Architecture Special Technology Co, Ltd.

Prof. Dr. Ir. Manlian Ronald A. Simanjuntak, ST., M.T. (Pengurus LPJK Bidang Lima Kementrian PU) menjelaskan bahwa ASPEKINDO adalah badan usaha jasa kontruksi dan ASDAMKINDO adalah asosiasi yang membina profesi jasa kontruksi, adapun kerjasama dengan Jepang dan Cina kami dorong dan harapkan tindak lanjutin yaitu pertukaran ilmu pengentahuan dimana kita tahu Cina pembangunannya begitu cepat walaupun tidak semua bisa dimplementasikan di Indonesia karena kita harus mengenal alam Indonesia, budaya Indonesia dan tenaga kerja kita sehingga nantinya yang diapdosi dari Cina mungkin hanya beberapa yang bisa dimplementasikan ke Indonesia.

Harapan kita berkolaborasi dengan Internasional sangat mendorong untuk berbasis akademik juga seperti tadi ada istilah perfomance base, restrofik, mengoptimasi model kontruksi bangunan gedung cuma untuk memperbaiki bangunan gedung di Indonesia juga harus kenalin dulu gedungnya maupun desain gedung tersebut hingga bisa dikolaborasikan dengan teknologi internasional salah satunya Cina dan Jepang.

“Prinsip dari LPJK jika ada tenaga kerja kontruksi asing di PP no.14 nantinya disetarakan dulu di Indonesia contohnya bilamana tenaga kerja kontruksi Cina ke Indonesia sebelum tender disetarakan dulu oleh LPJK dan satu tenaga kerja kontruksi asing bisa didampingin oleh tenaga kerja kontruksi Indonesia. Tetapi kalo untuk ikut tender tenaga kerja kontruksi asing tidak bisa langsung harus disetarakan LPJK Indonesia”, tutupnya Prof. Dr. Ir. Manlian Ronald A. Simanjuntak.

Diharapkan melalui kegiatan ini dapat mendorong peningkatan kompetensi pelaku industri konstruksi dalam menjawab berbagai tantangan pembangunan struktur bangunan tinggi. Seminar ini tidak hanya menjadi wadah berbagi pengetahuan, tetapi juga membuka peluang kerjasama antara berbagai pihak untuk menciptakan solusi inovatif yang mampu mendukung pertumbuhan industri konstruksi di Indonesia dan di kancah global.

Red Irwan