Kuala Kapuas, mediapatriot co.Id.
Sudah sering ditemukan dilapangan dan kerap terjadi, adanya proyek tanpa papan nama terkadang membuat masyarakat selalu bingung. Apakah proyek siluman atau proyek dadakan.
Hal ini tentu sikap ingin membodohi elemen masyarakat.
Biasanya tindakan yang merugikan ini kerjaan persengkongkolan antara PPK, PPTK dan Kontraktor Pelaksana yang tidak berani transparan.
Banyak dan sering ditemukan proyek pemerintah saat pekerjaan berlangsung, papan proyeknya tidak ada.
Kendatipun ada pihak pekerja yang sedang beraktivitas mereka selalu bilang tidak tahu, ybs hanya mengaku sebagai pekerja tidak mengetahui urusan itu. Ini informasi sering didapat awak media, “katanya belum dibikin, belum terpasang dan alasan lainya.
Begitu proyek rampung dikerjakan papan proyek langsung dipasang, dan tidak butuh waktu lama, terus lenyap alias tidak tahu kemana juntrungnya.
Alasan klasik ini tidak lain hanya ingin mengelabui masyarakat,
awak media dan elemen masyarakat lainnya.
Yang pada gilirannya menjalankan kongkalingkong, agar tidak terungkap ruang ruang atau celah celah kesalahan, dan ketidakbecusan pelaksanaan item proyek. Ini kadang terjadi dalam tahapan pekerjaan.
Yang dananya dari APBD Kabupaten/Kota APBD Provinsi, atau dana DAK, DAU yang sumbernys dari APBN.
Karena pemufakatan jahat yang dilakukan tidak lain hanya menggerogoti uang negara secara berjamaah dengan kemasan pelaksana proyek pemerintah daerah, pemerintah pusat.
AWAK MEDIA TEMUKAN PROYEK TANPA
PLANK PROYEK.
Proyek rehabilitasi pembuatan tanggul dan galian sungai di Kecamatan Bataguh, diduga ada dua kemungkinan terkait adanya proyek tsb.
Mungkin dana sisa Tahun Anggaran 2024.
Atau barangkali dana Tahun anggaran 2025
dan mendahului anggaran.
Proyek dimaksud tentu dikerjakan rekanan yang sudah berkometmin dengan KPA, PPK atau PPTK.
Atau kemungkinan juga proyek yang dikerjakan dengan sewakelola. Mengingat pekerjaan sudah rampung. Proyek tsb terpantau awak media, namun tidak terlihat plank proyek dilokasi.
Begitu pula papan informasi sefety atau K3 yang lazim terpampang dekat plank proyek juga tidak tampak.
Kuat dugaan proyek dimaksud dilaksanakan pihak PUPR Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Palangka Raya, untuk Daerah Irigasi Rawa (D.I.R) wilayah Kabupaten Kapuas.
Akibat tidak adanya informasi didapat, awak media
menyambangi Kantor Kenenterian PUPR Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Kalimantan II, IRIGASI DAN RAWA I
SNVT PIPA KALIMANTAN II PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Jln Jasturi No. 38 Pulau Telo, Kab. Kapuas, Kalteng.
Diperoleh info dari beberapa staf kantor, bahwa saat ini para pemangku jabatan dilingkungan Kantor nya sedang terjadi rotasi jabatan alias bertukar tugas, “Demikian staf tidak perlu disebutkan nama ybs. Kamis (30/01/2025).
Namun begitu ditunjukkan foto alat berat, exapator dan lokasi pekerjaan.
Menurut staf tsb, itu pekerjaan PUPR Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Palangka Raya.
Hal ini setelah mengetahui alat berat/ exapator yang standby dilokasi ditemukan adanya sticker bergambar lambang Kementerian PUPR.
Ketika awak media pantau dilokasi, tidak ada papan proyek, sehingga semua item pekerjaan tidak bisa diketahui, seperti,
No kontrak, Program pekerjaan,
Nilai kontrak, Rekanan penyedia jasa, Masa waktu pekerjaan, ternasuk jumlah volume pekerjaan.
Karena tidak ada identitasnya samasekali outputnya kerjaanpun tidak dapat diketahui.
Ukuran ketinggian jarak tanggul, dan biram dari permukaan dasar galian, serta kedalaman galian nya. Sehingga prosentasenya tidak dapat diketahui.
Karena rekanan sebagai penyedia jasa tidak ada identitas ditemukan dilokasi.
Dikhawatirkan pekerjaan ini hanya melibatkan oknum pemangku kebijakan yang berkepentingan.
Terkait proyek ini patut mendapat pengawasan, kepada pihak aparat penegak hukum (APH) harap diusut agar tidak merugikan keuangan negara.
karena rangkaian pekerjaan proyek belum jelas. Dmk (Ahza).
Komentar