Tegal,Media Patriot Nasional. Masyarakat DesaKreman kecamatan WRureja kabupaten Tegal kembali bergejolak. Gejolak parapendemo mewakili masyarakat Desa Kreman Terkait Dugaan penyalahgunaan keuangan Dana desa yang dilakukan Kades Kreman Wahyono. Demo lanjutan yang sebelumnya telah dilakukan di Balaidesa kreman beberapa waktulalu,dipagiRabu kemarin tanggal 5Februari tak kurang dari
50orangdarangi kantor inspektorat kabupaten Tegal.
Melalui jurubicaranya Aliansi Peduli desaKreman,diteriakan maksud kedastangan mereka untuk menuntut agar pemerintah kabupaten
Tegal memberhentikan kepala Desa Kreman Terkait dugaan penyelewengan Dana Desa.Tuntutan tersebut dikuatkan dengan pengajuan kades Wahyono saat didemo warga Minggu lalu di balai desa pihaknya mengaku bersalah dan telah menggunakan puluhan juta rupiah uang yang berasal dari Dana Desa.Karena pengakuan tersebut Aliansi yang mengatasnamakan peduli mSyarKat Kreman meminta Agar Inspektorat kabupaten Tegal memberikan tindakan Tegas. “Tuntutannya agar diberhentikan secara permanen”ujar Jurubicara Aliansi.Sementara itu rombongan masyarakat diarahkan oleh para petugas keamanan untuk istirahat di Taman Rakyat Slawi “Trasa”,sedang sepuluh orang perwakilan dipersilahkan masuk ke gedung kantor Inspektorat kabupaten Tegal. Untuk mendapatkan jawaban dan penjelasan hukum terkait kinerja kepala desa serta mekanisme sangsi bagi kepala desa yang melanggar. Hingga sianghari pihak kantor inspektorat berhasil memberikan penjelasan terhadap para pendemo Aliansi peduli masyarakat Kreman demo yang tertib tersebut berakhir sianghari dan seluruh rombongan kembali pulang kedesanya. Sementara itu dari team media berhasil memperoleh komentar terkait demo yang terjadi Rabu pagi kmarin Mantan PJ kades Kreman Asikin yang kini menjabat kasi pembangunan desa Kecamatan Warureja menjelaskan bahwa:” Kami tetap berpegang pada aturan yang berlaku. Aksi masyarakat adalah hak demokrasi,namun perihal sangsi pada kepala desa yang benar benar terbukti bersalah ada mekanisme dan prosesnya harus kita ikuti. “Normaif saja semuanya kita serahkan pada pemilik kebijakan. Saya yakin tak ada persoalan yang tak mungkin bisa diselesaikan,ujar pak Asikin Melalui selularnya. (Nurdibyo).
Komentar