Maraknya kasus-kasus yang terungkap belakangan ini berawal dari postingan lepas di media sosial yang dilakukan oleh masyarakat. Beberapa peristiwa yang menuai perhatian publik bahkan sampai mencuri perhatian pimpinan institusi dan mengundang respon langsung dari Presiden. Gejala ini menunjukkan bahwa suara masyarakat kini lebih berdaya guna dalam menggerakan opini publik, dan fenomena ini dikenal dengan istilah Citizen Journalism.

Citizen Journalism telah menjadi bagian penting dari dinamika media di era digital. Dengan kemudahan akses informasi dan platform yang tersedia, setiap individu kini memiliki kesempatan untuk menjadi jurnalis. Mereka dapat melaporkan peristiwa di sekitar mereka, memberikan insight, atau mengungkap berbagai kedok yang tersembunyi. Dalam konteks ini, peran media sosial menjadi sangat vital karena mampu menyebarluaskan informasi dengan cepat dan luas.

Dalam pertumbuhan Citizen Journalism, terdapat harapan yang besar untuk membangun kesadaran hukum masyarakat. Saat masyarakat lebih aktif berpartisipasi dalam proses pelaporan, mereka juga akan lebih sadar akan hak dan kewajiban hukum yang harus dipahami. Melalui informasi yang disebarluaskan, masyarakat dapat lebih mengerti tentang isu-isu yang berhubungan dengan hukum dan keadilan, sehingga mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang tepat dan berdampak positif.

Media konvensional pun tidak dapat mengabaikan kehadiran Citizen Journalism. Sebagai bagian dari Pers Nasional, mereka dihadapkan pada tantangan baru dan harus beradaptasi dengan pola konsumsi informasi yang berbeda. Kualitas berita yang disajikan tidak lagi ditentukan hanya oleh lembaga media, tetapi oleh partisipasi aktif masyarakat yang turut serta mengawal isu-isu yang ada.

Dengan demikian, Citizen Journalism tidak hanya memberikan suara kepada masyarakat, tetapi juga memperkaya landscape informasi di Indonesia. Ini menjadi sebuah peluang bagi media untuk berkolaborasi dan saling melengkapi demi penyampaian informasi yang lebih akurat dan berimbang.(Tommy K / Hamdanil)