Kota Bekasi, MPN
Jalan Pangkalan V yang berada di wilayah Kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, kembali mengalami kerusakan yang parah. Banyak lobang besar menghiasi sejumlah ruas jalan yang menjadi akses utama menuju Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini.
Kerusakan Jalan Pangkalan V ini dikhawatirkan bisa membahayakan para pengendara motor yang melintas saat turun hujan karena lobang besar dan dalam yang menghiasi jalan ini tertutup genangan air sehinga bisa menjebak pengendara.
Terlebih lagi saat malam hari, minimnya sarana lampu penerangan jalan umum (PJU) menambah resiko terjadinya kecelakaan akibat kondisi jalan yang gelap sehingga pengendara yang lengah tidak sempat menghindari lobang-lobang besar yang ada di sejumlah ruas Jalan Pangkalan V.
Bukan hanya pengendara sepeda motor yang harus lebih waspada. Para pengendara truk pengangkut sampah dan truk bermuatan kontainer milik perusahaan yang biasa melintasi Jalan Pangkalan V lebih memilih untuk menghindari ruas jalan yang rusak parah dengan cara melanggar jalur yang berlawanan arah.
Kerusakan Jalan Pangkalan V bukan sekali ini terjadi. Beberapa kali dilakukan perbaikan dengan menggunakan material hotmix, namun tak berselang lama kemudian, jalan ini rusak kembali.
Hal inilah yang akhirnya menimbulkan kritik tajam dari kalangan tokoh masyarakat Kelurahan Ciketingudik yang merasa geram dan menganggap Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi tidak serius dalam mengatasi masalah kerusakan Jalan Pangkalan V. Termasuk Warnadi, tokoh masyarakat yang ikut bersuara menyampaikan kegeramannya.
“Selama ini perbaikan yang dilakukan di Jalan Pangkalan V hanya sebatas ‘tambal-sulam’ menggunakan aspal atau hotmix. Itu oun nunggu masyarakat berteriak, barulah diperbaiki. Tentu saja cara seperti ini tidak efektif dong, wajar aja jika jalan ini jadi langganan rusak, baru diperbaiki eh rusak lagi,” ujar Warnadi, Rabu (26/2).
Warnadi menegaskan perlunya perbaikan secara menyeluruh di ruas Jalan Pangkalan V yang sering dilintasi truk sampah bertonase besar. “Gak cukup dengan tambal-sulam karena tidak akan mampu menahqn beban kendaraan-kendaraan besar yang sering melintas tiap harinya saja ada 1.300 truk sampah yang lewat, belum lagi ditambah truk muatan kontainer milik perusahaan, jadi harus ada perbaikan secara maksimal,” paparnya.
Selain itu, Warnadi juga menyampaikan perlunya sarana PJU di sepanjang Jalan Pangkalan V untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan aksi begal di malam hari. “Masyarakat pengendara motor jadi takut kalau lewat jalan ini saat malam hari, suasananya gelap, ditambah lagi banyaknya lobang yang menjebak,” tegasnya.
Mengakhiri perbincangan, Warnadi berharap Pemkot Bekasi segera merespon keluhan masyarakat terkait kerusakan Jalan Pangkalan V. “Jangan sampai nunggu ada korban, baru kemudian diperbaiki. Intinya harus segera diperbaiki,” pungkasnya. (Mul)
Komentar