Kota Tegal, mediapatriot co.id – Prof.Doktor Yuskon selaku pendiri dan penggagas Acara Buka Puasa dan Buka Puisi yang dalam sambutannya memilih tanggal 17 Ramadhan sebagai penanda tanggal nuzurul Qur’an dan pertama diturunkannya surat “Iqra” penanda tersebut oleh profesor doktor Yuskon dimanifestasikan ke peringatan NuzululQuran menjadi Buka Puasa dan Buka Puisi sebagai gerakan membaca dan Literasi mengenang 15 tahun perjuangannya mendirikan Sekolah Taman Baca Masyarakat “Sakila Kerti”
Hadir anak anak paud yang ada di TK Sakila Kerti Terminal. Mereka menampilkan gerak lima bahasa. Mereka serempak menyebut angka satu hingga sepuluh dari bahasa Indonesia,Bahasa Inggris bahasaIbuTegal dan bahasa Arab.
Hadir pula siswa siswa yang pernah sekolah lima belas tahun lalu. Mereka sekolah bersama para pengasong.dan kini ibu ibu pengasong hadir dalam suasana yang lain karena Terminal kotaTegal telah mengalami kemajuan yang signifikan. Tak pelak TBM Sakila Kertipun mengikuti perkembangan kotanya. Eksistensi Kegiatan pendidikan di Sakila Kerti Terminal kian bertambah tahun kian maju dan mendapat kepercayaan masyarakat.
Hadir dalam acara Buka Puasa dan Buka Puisi 17Ramadhan 16maret2025 Minggu sore itu Ibu Dewi Umaro dari dinas pendidikan dan kebudayaan kota Tegal mewakili pak walikota dan kepala dinaspendikdikan dan kebudayaan karena dua tokoh penting tersebut masih sibut. “giat Literasi”menurut ibu Umaro menegaskan bahwa NujululQuran turunnya tidak ujug ujug tapi butuh waktu dan berpindah pindah. Surat pertama yang diturunkan bunyinya”IQro” yang maknanya membaca dan memahami Alquran.
Gerakan literasi yang digalakkan di masyarakat kotaTegal sudah dilakukan secara maksimal.terbukti dalam kegiatan ini ibu ibu yang hadir di acara Buka Puasa dan Buka Puisi cukup banyak dan rata rata paham makna kewajiban umat Islam merayakan Nuzurul Quran.
Hadir pula penyair dan sastrawati Dyah Setyowati. Serta puluhan seniman dan budayawan Tegal melengkapi acara Buka Puasa dan Buka Puisi tersebut . Apas Afasi si manusia kosong pun hadir membuka pertunjukan monolog yang menghibur demikian juga Wahyu Ranggati yang membacakan puisi dan 17 buku puisi kang Maman pun jadi penanda yang mengusung acara menjadi bermakna
Salah seorang pedagang asongan ikut membacakan puisi karya kang Maman yang di acara tersebut dipamerkan ada. 17karya dalam buku yang juga dijual di toko Gramedia.
Tiga pedagang asongan mengapresiasi puisi puisi kang Maman yang sudah beredar di Gramedia dan salah satu judul puisinya jadi kebanggaan ibu ibu pengasong berjudul:”Ibu Pembohong”
Sementara Ibu Dewi Umaro selaku sekretaris dinas Pendidikan dan kebudayaan. “Saya melihat sepuluh tahun lalu apa yang dilakukan pak Yuskon melakukan terobosan gerakan literasi dari hati. Sebagaimana gerakan anti narkoba dan saya telah menangkap dan memusnahkan peredaran sabu dan ekstasi. Kurang-lebih 12terhitung 12maret tercatat banyak kasus narkoban baru triwulan satu ada 22kasus narkoba. Ujar pak Nasrudin yang merasa BNN tak bisa lakukan gerakan secara pribadi karena Dengan TBM SakilaKerti dan peran dinas Pendidikan dan kebudayaan bersatu padu meningkatkan gerakan literasi dan gerakan anti narkoba” ujar kepala BNN. Semboyannya: Narkoba itu Najis,Njijeni kere ora!”
Di kota Tegal gak kaleng kaleng jika di Depok ada master di terminal Tegal ada gerakan literasi dan gerakan Anti Narkoba.
Sambutan pak Nasrudin sungguh luarbiasa ditegaskan oleh pak doktor Yuskon bahwa yang sebelumnya pak Nasrudin dulunya Kabid kini kepala BNN. Ini merupakan berkah dari Allah ujar ketuaKBM. (Nurdibyo)