Diskusi dan Buka Puasa Bersama Tokoh Nasional & Negarawan Indonesia di Sekretariat Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-Polri Jakarta

Diskusi dan Buka Puasa Bersama Tokoh Nasional & Negarawan Indonesia di Sekretariat Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-Polri Jakarta

MEDIAPATRIOT.CO.ID – Jakarta, 11 April 2023 – Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI) menggadakan Diskusi dan Buka Puasa Bersama Sejumlah Tokoh Nasional & Negarawan Indonesia Di Sekretariat FOKO (Forum Komunikasi Purnawirawan), Senen Jakarta pada hari Selasa, 11 April 2023.

Sri Eko Sriyanto menyampaikan sambutan dalam membuka acara Diskusi Kenegaraan bahwa ; “Yang pertama, kami yang berada di Forum Purnawirawan mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Letnan Jenderal Purnawirawan Bambang Dharmono dan Bapak Jenderal Purnawirawan Agus Sadi juga segenap pengurus Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-Polri yang hadir pada hari ini. Terima kasih atas kesempatan yang sudah diberikan, kami bersyukur bisa berada ditempat ini. Kami merasa terhormat, seperti yang sudah disampaikan oleh Bapak Letnan Jenderal Purnawirawan Bambang Dharmono ditempat inilah kita akan berencana dan mengerjakan.

Kita juga ucapkan terima kasih kepada para sesepuh kami dan lainnya yang tidak saya sebutkan satu persatu. Bapak Ibu yang saya hormati, dalam proses waktu setelah reformasi kami bersama-sama mencoba dan berproses panjang didalam pencarian negarawan termasuk saudara-saudara kita yang ada di partai politik. Tetapi sampai hari ini kita belum mendapatkan satu sosok negarawan. Impian dan harapan kami tentang negarawan adalah seorang yang mampu menyatukan jiwa bangsa dan jiwa negaranya didalam dirinya sehingga setiap nafas hidupnya adalah bangsa dan negara, itulah sosok harapan kami.

Akhirnya kami mencoba untuk menghadirkan sebuah Forum, Forum ini diberi nama Forum Negarawan, kenapa di beri nama Forum Negarawan, karena memang kita berharap besar akan lahir negarawan-negarawan dari Purnawirawan TNI-Polri, tokoh masyarakat, cendekiawan, budayawan ataupun dari Profesor. Maka kami memakai simbol peci, sebenarnya peci ini simbol daripada negarawan yaitu Soekarno-Hatta. Apa komitmen negarawan, kami berupaya mengembalikan martabat bangsa dan negara. Dimana Sri Sultan Pakubuwono Ke-12 pernah mengatakan kepada kami di tahun 2001 yaitu “cari dan temukan orang-orang yang mempunyai niat tulus dan jujur untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa, pertemukan mereka untuk membahas kewibawaan serta martabat bangsa dan negara”.

Akhirnya lahirlah gerakan moral rekonsiliasi Indonesia yang ditandatangani oleh 7 orang termasuk Pakubuwono dan lainnya termasuk saya. Kewibawaan bangsa kita terus kemudian semakin merosot sampai hari ini. Maka kita sekarang berkumpul untuk membicarakan keadaan martabat serta kewibawaan bangsa negara kita. Sekarang ini sudah ada Para Purnawirawan Jenderal, ParaCendekiawan, Tokoh Masyarakat, Putra-Putri Pahlawan dan TNI-Polri untuk membicarakan masa depan bangsa,” tutupnya.

FOKO dan GMRI berharap agar Keppres 17 tahun 2022 dihapus atau direvisi karena dalam Pasal 4 Keppres 17/2022 disebutkan bahwa “rekomendasi pemulihan bagi korban atau keluaragnya dapat berupa rehabilitasi fisik, bantuan sosial, jaminan kesehatan, beasiswa, dan/atau rekomendasi lain untuk kepentingan korban atau keluarganya”.

Sehingga ada banyak kerugian-kerugian yang dialami korban-korban HAM masa lalu yang sudah banyak kehilangan saudara dan keluarga yang meninggal diera setelah Kemerdekaan hingga era tahun 2003 seperti kasus G30 S/PKI, Tanjung Priuk 1984, Talang Sari, HAM Papua, dll.

Forum Negarawan Diskusi Kenegaraan dan Buka Bersama

Sekapur Sirih,

Negarawan adalah manusia yang menyatukan jiwa bangsa dan jiwa negara didalam dirinya. Sehingga bangsa negara menjadi nafas hidupnya. Sedemikian berat tanggung jawab sebagai negarawan pada kondisi pola pikir dan berpikir pada zaman kemiskinan nurani dan kebodohan. Pola hidup individualis serta materialistik, menjadi pandemi permasalahan mendasar bagi bangsa ini. Karena sebagian besar rakyatnya berpikir kepentingan individualis dan mateialistik adalah jalan kesuksesan hidup. Maka terjerumuslah bangsa Indonesia kepada permasalahan krisis kepemimpinan

Forum negarawan berdiri, karena krisis kepemimpinan dan minus negarawan di Indonesia. Berupaya bersama untuk mencari dan menemukan para negarawan di Indonesia membutukan waktu dan proses. Forum Negarawan bentuknya non partisan, jadi tidak ber-afiliansi dengan partai politik tertentu. Cakrawala berpikir yang luas serta jiwa besar menjadi panduan dan paduan kekuatan dari para sahabat negarawan didalam Forum Negarawan.

Komitmen Forum negarawan adalah : 1.Menjaga dan memperkuat Nilai Kenegaraan dan konstitusi
2.Menjaga dan memperkuat nilai kebangsaan 3.Menjaga dan memperkuat kehormatan dan kewibawaan bangsa negara
4.Mengedepankan Kekuatan Moral
5.Saling membimbing – Saling menyayangi – Saling mendidik sebagai sesama anak bangsa negara.
6.Membahas permasalahan bangsa negara dan menberikan masukan-masukan kepada masyarakat, institusi, lembaga pemerintahan, termasuk pesan kebijakan kenegaraan
7.Menjadikan bangsa negara Indonesia lebih kuat dan menang dalam percaturan peradaban dunia.

Forum negarawan, tidak hanya membahas permasalahan dan dinamikan Sapta Gatra kenegaraan didalam negeri.Tetapi juga permasalahan giobal yang berpengaruh terhadap bangsa dan negara Indonesia. Termasuk membuat langkah terobosan untuk memenangkan percaturan peradaban dunia.

Sebagai negarawan, maka pemikiran dan jiwa besar menuntut tanggung Jawab bersama untuk menyelamatkan dan memenangkan bangsa negara. Bukan mengorbankan bangsa negara, untuk kepentingan penghargaan pribadi ataupun oligarki.

Para sahabat negarawan,
Sapta Gatra negara Indonesia sedang menghadapi permasalahan. Kita menghadapi politik devide et impera ( memecah bela dan terus diadu domba). Kita mesti hati-hati dengan politik jebakan batman. Politik lempar batu sembunyi tangan. Politik ” semprul ” yang diutarakan A, tetapi yang dilakukan AB,A-B : Abab doang. Politik mengail di air yang keruh dil. Serta terus waspada terhadap kolonial global, yang kita sebut ” Invisible Hand” tangantangan yang tidak terlihat.

Maka ditengah kita bersama , dibulan Ramadan, menjalankan ibadah puasa di tahun 2023. Kita mesti membuat perenungan ramadhan bangsa. Bangsa ini pernah mengalami kemenangan peradaban, pernah dijajah, merdeka dan sekarang masuk jaman reformasi – evaluasi hasilnya.
Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945, terjadi di bulan Ramadhan, saat umat Islam berpuasa. Maka semestinya setelah bangsa ini berpuasa ( dijajah) akan segera mencapai Idul Fitri Bangsa. Tetapi sampai sekarang, bangsa ini belum pernah mencapai Idul Fitri Bangsa.

Kita bersama yakin, bahwa yang berada di Forum Negarawan adalah putraputri bangsa yang sudah memiliki cakrawala berpikir yang luas dan dalam. Tinggal bagaimana menempatkan jiwa besar kita bersama untuk menyelesaikan permasalahan bangsa negara.

Demi generasi penerus, anak cucu kita bersama. Semoga Forum Negarawan dapat mengetuk hati dan mengajak peran serta bersama untuk mencapai hari raya dan kesucian bangsa.
Semoga Forum Negarawan dapat menjawab dan menjadikan Idul Fitri bagi Bangsa Negara Indonesia pada tahun 2024 dan seterusnya.

Red Irwan



Posting Terkait

Jangan Lewatkan