Kab Bandung, MPN.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo mengunjungi sektor 4 Citarum harum dalam rangka meninjau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sanimas dengan menggunakan Bios 44 DC sebagai pengurai bakteri di Desa Neglasari Kecamatan Majalaya, Jum’at (16/06).
IPAL Sanimas yang dibangun tahun 2021 melalui dana hibah Kementrian PUPR tersebut belum berjalan secara optimal dalam mengolah limbah domestik.
Salah satunya masih terciumnya bau tidak sedap, hal itu menandakan bahwa olahan IPAL Sanimas belum sesuai dengan yang diharapkan, dan itu bisa mencemari sungai Citarum.
Guna memaksimalkan IPAL Sanimas tersebut, Pangdam menerapkan teknologi Bios 44 DC untuk membantu mempercepat fermentasi penguraian limbah domestik agar air hasil olahan IPAL Sanimas yang dibuang ke sungai Citarum sudah bersih dan bebas bakteri.
Pangdam III/Siliwangi menyampaikan, normalisasi penguraian limbah domestik melalui program Bios 44 DC dilakukan untuk mempercepat proses penguraian yang lebih efektif.
” Salah satu kelebihan penerapan Bios 44 DC, air hasil penguraian bisa dijadikan pupuk cair organik yang dapat diaplikasikan pada berbagai tanaman serta padi, sekaligus membangun ekosistem tanah, karena penuh dengan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman,” ujar Pangdam.
Ditempat yang sama, Kades Neglasari H Asep mengatakan bahwa penerapan Bios 44 DC memang sangat efektif mempercepat proses fermentasi limbah komunal, limbah yang masuk ke IPAL juga tidak berbau dan air hasil olahan menjadi lebih jernih.
Sementara itu Awan Setiawan salah satu warga Desa Neglasari bangga dengan kehadiran Pangdam III/Siliwangi meninjau langsung IPAL komunal yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
” Semoga IPAL Sanimas ini bisa dibangun lebih banyak lagi, sehingga kondisi lingkungan khususnya air tanah kualitasnya menjadi lebih baik dan memenuhi syarat sebagai air bersih, terima kasih bapak Pangdam atas bantuannya,” ujar Awan.
Selain meninjau IPAL Sanimas, Pangdam juga mengecek progres kerja Citarum Harum sektor 3 dan 4 untuk bisa di optimalkan, sehingga pada saat program selesai tahun 2025, pemerintah daerah sudah bisa mengelola secara mandiri.
Ditambahkan Pangdam, Kita mencoba menggabungkan juga mewadahi semua stakeholder secara terintegrasi dan kolaboratif, jadi tidak ada ide sektoral tapi kita melihat output produk yang lebih efektif.
Turut hadir dalam kunjungan Pangdam diantaranya Kapok Sahli, Para Asisten Kasdam, Para Dan/Kabalakdam III/Siliwangi, Dansektor 4 dan 3 serta Dandim 0624/Kab Bandung.
(Pendam III/Siliwangi).
Rie.