Perkuat Toleransi Lintas Umat Beragama, Tokoh Nasrani di Kota Bekasi Dukung Moderasi Beragama

Kota Bekasi, MPN
Sejumlah pemuka Agama Kristen bersama pihak Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi menggelar Sarasehan Moderasi Beragama di Balai Patriot Komplek Pemkot Bekasi, Sabtu (24/6). Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Plt Kepala Badan Kesbangpol Kota Bekasi Warsim Suryana yang mewakili Plt Wali Kota Bekasi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi H Shobirin, S.Ag. M.Si, serta Pembinas Kristen Jawa Barat H Harapan Nainggolan, M.Min, M.Th.

Sarasehan ini dirangkai dengan dialog interaktif yang dimanfaatkan peserta dengan menyampaikan beragam pertanyaan atau unek-unek mereka terkait sasaran moderasi beragama di Kota Bekasi. Setiap pertanyaan langsung dijawab secara lugas oleh narasumber yang hadir, sehingga memberikan pemahaman kepada para peserta sarasehan ini.

Moderasi beragama merupakan cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Ekstremisme, radikalisme, ujaran kebencian (hate speech), hingga retaknya hubungan antarumat beragama, merupakan problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini.

Melalui pemaparannya, Pembinas Kristen Jawa Barat H Harapan Nainggolan, M.Min, M.TH mengungkapkan adanya keterkaitan moderasi beragama ini dengan disrupsi yang dapat diartikan sebagai suatu fenomena ketika terjadi perubahan atau lompatan besar yang menyebabkan seluruh tatanannya berubah. Menurutnya, perubahan akan terus terjadi seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi terjadi.

 

Sementara itu, Plt Kepala Badan Kesbangpol Kota Bekasi Warsim Suryana memberikan penilaian positifnya terhadap semangat dan motivasi para pemuka agama Kristen di Kota Bekasi untuk mengimplementasikan moderasi beragama dalam memperkuat kerukunan umah beragama di Kota Bekasi. Dia optimistis semangat mewujudkan moderasi beragama ini akan mempertahankan prestasi Kota Bekasi sebagai Kota Toleran di tingkat nasional.

Usai kegiatan, Kepala Kantor Kementerian Agama H Shobirin, S.Ag, M.Si menjelaskan moderasi beragama merupakan upaya Kementerian Agama Kota Bekasi untuk membangun karakter umat beragama yang moderat. “Ini merupakan program jangka menengah pemerintah, dan kami terus melakukan sosialisasi yang melibatkan semua Satuan Kerja dan Unit yang ada di Kementerian Agama Kota Bekasi,” paparnya.

Shobirin lalu menyatakan sosialisasi tentang moderasi beragama ini akan terus disuarakan, bukan hanya oleh para pemuka Agama Kristen, tapi juga oleh para tokoh agama lainnya. “Akan lebih sempurna jika program moderasi ini digiatkan juga oleh para tokoh lintas agama, kebetulan hari ini digiatkan oleh Penyelenggara dan Penyuluh Agama Kristen di Kota Bekasi,” katanya, didampingi Penyelenggara Kristen Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi Marudut Manik, SE, M.Th.

“Kita semua sepakat bahwa moderasi beragama ini merupakan konsep yang sesuai untuk meningkatkan kerukunan umat beragama. Saya yakin kegiatan sarasehan ini menyatukan tekad kita bersama untuk mengukir prestasi Kota Bekasi sebagai Kota Toleran peringkat pertama nasional,” paparnya.

Dalam kesempatan yamg sama, Ketua Panitia Penyelenggara Sarasehan Moderasi Beragama Kota Bekasi Pdt Djajang Buntoro, M.Th mengungkapkan digelarnya kegiatan ini sebagai wujud dukungan umat Nasrani dalam mewujudkan moderasi beragama di Kota Bekasi. “Meski bukan dari kalangan Aparatus Sipil Negara, kami para Penyuluh Kristen tetap menjadi bagian dari Kantor Kementerian Agama dalam menyampaikan formasi pembangunan, baik itu pembangunan spiritual maupun pembangunan fisik, dan kami menilai moderasi beragama ini menjadi solusi tepat dalam rangka mewujudkan toleransi beragama, bukan hanya di Kota Bekasi, tapi juga di daerah-daerah lain secara nasional,” ulasnya.

Djajang berharap program moderasi beragama ini harus bisa dipahami oleh seluruh umat beragama, bukan hanya oleh para pemuka agama saja. “Makanya kami berharap sarasehan seperti ini juga harus diselenggarakan di tingkat kecamatan dan kelurahan, bukan hanya di tingkat Kota Bekasi saja, sehingga seluruh umat bisa memahami tentang moderasi beragama ini,” tegasnya.

Djajang kemudian mengajak seluruh tokoh lintas agama untuk saling bergandengan tangan menyuarakan program moderasi beragama. “Karena saya sangat yakin masyarakat Kota Bekasi masih menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal yang sudah ada sejak dulu dan bertahan sampai saat ini,” katanya.

Djajang berharap program ini dapat terus bergulir dengan dukungan pemimpin daerah yang memiliki semangat tinggi untuk menjaga kerukunan hidup beragama ini. “Kalau bisa kegiatan sarasehan ini terus dilaksanakan hingga menyentuh seluruh lapisan masyarakat luntas agama, dan kita harus bersyukur karena memiliki pemimpin yang punya political will yamg bagus dan sangat konsens dalam menjaga kerukunan, sehingga tidak menutup kemungkinan Kota Bekasi akan meraih orestasi sebagai Kota Toleran peringkat pertama di tingkat nasional,” pungkasnya. (Mul)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan