BANDA ACEH, MPI – Polda aceh melalui bidang profesi dan pengamanan (bid-propam) terus melibatkan publik atau masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan performa dan integritas polri. Keterlibatan masyarakat dianggap mampu mendorong dan mengawasi kinerja polri, serta melaporkan bila ditemukan pelanggaran.
Salah satu program yang mendukung pengawasan dari eksternal adalah pengaduan masyarakat (dumas) presisi. Pogram dumas presisi adalah salah satu kanal yang menunjukkan bahwa polri makin terbuka dan siap menerima kritikan atau laporan. Hal itu juga salah satu komitmen Polri untuk meningkatkan profesionalitas dan integritas anggotanya.
Ketua umum reppsus Azhar Budiman menyampaikan apresiasi atas program program dumas presisi tersebut. Azhar mengatakan, dalam struktur resmi kelembagaan Polri, unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang bertanggung jawab terhadap tugas penting ini adalah divisi profesi sebagai ujung tombak dalam pengawasan etik dan disiplin personel polri.
Menurut Azhar, fungsi untuk membina serta mengadakan pertanggungjawaban dan pengamanan internal menjadi amanat yang penuh tantangan bagi Propam untuk menjaga marwah Polri.
Selain penguatan internal, hal yang juga dinilai penting adalah dengan keterlibatan aktif masyarakat, untuk bersama-sama mengawasi kinerja dan profesionalitas yang ditunjukkan oleh personel Polri.
“Pelibatan publik ini tak lain juga menjadi bentuk transparansi agar terus mendorong kepercayaan publik pada kepada Polri secara keseluruhan yang kini melaju pada kondisi yang semakin membaik,” kata Azhar, dalam keterangannya, Sabtu, 1 Juli 2023.
Kata Azhar, ruang untuk menampung beragam laporan dari masyarakat terhadap tindakan pelanggaran anggota Polri dibuka oleh Bidropam Polda Aceh melalui berbagai kanal pengaduan.
Selain mendatangi langsung kantor polisi, mengirimkan surat, kini layanan aduan juga telah berinovasi dengan pemanfaatan teknologi digital. Bahkan, kini telah membuat akses layanan Pengaduan Masyarakat (Dumas) dalam kanal digital secara lebih terintegrasi. Layanan ini dapat diakses melalui aplikasi digital ”Presisi” yang di dalamnya memuat fitur Dumas Presisi.
“Dumas Presisi ini merupakan kanal daring pengaduan masyarakat atas perilaku dan tindakan anggota Polri yang melakukan pelanggaran terkait manajerial, disiplin dan kode etik serta penyelidikan dan penyidikan. Oleh karena itu patut diapresiasi program ini,” ujarnya.
Secara garis besar, kata Azhar, kualitas pelayanan aduan masyarakat yang dihadirkan oleh Propam melalui berbagai kanal tersebut diapresiasi publik.
Masyarakat yang mengaku pernah memiliki pengalaman dalam mengakses layanan pengaduan menyatakan puas, baik saat proses penerimaan laporan, penanganan pengaduan, maupun tahap akhir penyelesaian.
Keterbukaan Polri, khususnya Propam dalam merangkul masyarakat luas dan menghadirkan kanal-kanal pengaduan yang berkualitas tersebut, secara langsung berdampak positif terhadap wajah institusi.
“Dalam konteks luas, pelayanan aduan tersebut menjadi perwajahan dan tolak ukur paling dekat atas kinerja Polri yang ditunjukkan kepada masyarakat. Lewat kualitas pelayanan aduan ini pula kepercayaan publik terhadap institusi Polri dapat dipupuk dan bertumbuh kian subur,” demikian, pungkas Azhar.
(Jihandak Belang Kaperwil Aceh)