ACEH, MPI – Rapat tentang kondisi PDAM dilaksanakan oleh PJ direktur PDAM tirta peusada di aula kantor inspektorat kabupaten aceh timur ini, mengundang tanda tanya besar di benak para karyawan PDAM secara keseluruhan. Ada apa dan kenapa, dan yang di undang pun rata “orang dalam” tidak secara keseluruhan. Pada hal banyak para karyawan PDAM yang terzalimi ingin ikut dalam rapat tersebut, agar dapat memberikan masukan serta menanyakan tentang kebijakan pj direktur selama ini. Terutama, tentang tuntutan saat demo karyawan PDAM beberapa hari yang lalu itu.
Salah satu karyawan PDAM menyatakan: Iskandar bukan lah direktur definitif. Dia hanya seorang pj direktur, sehingga tidak bisa se-enaknya mengambil keputusan tanpa adanya seizin bupati aceh timur.
Dalam minggu ini, beberapa hari lalu. Tersebar isu, tentang diskriminatif pj direktur terhadap karyawan PDAM. Malahan, dugaan ada karyawan PDAM yang di PHK, pada hal itu kembali. Seorang PJ tidak bisa melakukan PHK sepihak saja, kepada pegawai tanpa adanya persetujuan PJ bupati serta harus melalui proses adanya, sampai 1 sampai 3 beberapa hari yang lalu Ini, diduga dilakukan langsung di PHK sepihak saja. Juga ada, dugaan ancaman terhadap pihak yang pensiunan, meminta hak pensiunnya dapat dibayar tunai. Nampak Kilahnya dia arogansi kekuasaannya. Ucap karyawan PDAM itu, terkait kasus ancaman PHK. Emangnya Ini perusahaan keluarganya atau milik pribadinya sendiri, Iskandar selaku PJ direktur PDAM. Nampaknya, sangat arogan serta mengangkangi peraturan serta qanun aceh PDAM yang telah dibuatnya sendiri.
Dalam rapat itu, beberapa.hari pagi yang lalu. Berlokasi di aula inspektorat.tampak hadir antara lain Fattah Fikri sebagai ketua DPRK, pang odon. Kabag hukum, kabag ekonomi. Kepala inspektorat serta sebagian karyawan yang merupakan “orang dalam” di tubuh PDAM itu sendiri, serta para pensiunan. Yang mencapai belasan orang yang sampai sekarang gaji pensiunnya belum juga dicair, karena manajemen PDAM tidak menyetor iuran bulanan alias menunggak.
Sebenarnya banyak para karyawan PDAM yang ingin menghadiri rapat tersebut, cuma tidak ada yang berani datang karena disamping tidak di undang dalam rapat. Juga di adakan di inspektorat, takutnya kami tidak di izinkan masuk karena bukan undangan dan di kantor luar PDAM. Yang diundang hanya kepala unit, kabag dan para pensiunan. Makanya yang terbahas cuma persoalan pensiunan yang belum terbayarkan. Sedangkan persoalan pokok tidak dibahas karena yang menyuarakan tuntutan perobahan dan keadilan yang merata serta pemeriksaan keuangan dan menejemen PDAM tidak di undang.
Dalam rapat tersebut, fattah fikri. Ketua DPRK aceh timur didampingi anggota DPRK aceh timur Ibrahim (odon), menekankan bahwa menejemen PDAM harus bersih dan transparan, beliau juga menengahi kisruh yang selama ini mencuat di publik. Beberapa hal di internal pdam tersebut, harus di evaluasi. Demikian disampaikan Fattah Fikri, “hari ini pihaknya menengahi sekaligus turut memberikan masukan positif kepada pihak pengelola dan manajemen perusahaan PDAM aceh timur agar tidak lagi menimbulkan permasalahan-permasalahan yang akan menjadi lemahnya kenerja pada akhirnya berdampak kepada kurang maksimalnya pelayanan kepada masyarakat, khususnya pelanggan PDAM. Jangan mentang-mentang seorang pimpinan, bisa berbuat seenaknya pada bawahan, kami akan memantau terus perkembangan lanjutan di PDAM ini.
Kami Sebagai anggota dewan, pihaknya tetap menampung aspirasi yang disampaikan baik dari karyawan PDAM itu sendiri, Dan juga. Dari masyarakat, jadi polimik kisruh ini wajib dituntaskan. Ujarnya politisi itu, dari muda partai aceh (P.A) aceh timur ini, beliau juga sangat kecewa karena permasalahan yang di bahas pada pertemuan tersebut. Hanya masalah tunjangan hak karyawan yang telah pensiun yang belum ada realisasinya oleh PDAM,” sebutnya demikian. Pada hal, saat demo dan unjuk rasa waktu lalu ada beberapa poin yang muncul turut di permasalahkan. Kok hari ini pada pertemuan dalam forum dengan manajemen perusahaan dan dewan pengawas hanya yang muncul masalah hak pensiunan saja, malah permasalahan lain tidak muncul. Ini yang membuat saya dan kami selaku dewan merasa kecewa. Kami berharap semua unek-unek yang terpendam dapat di buka pada pertemuan tadi, namun nyatanya nihil.
Menurut keterangan dari para karyawan. Bukan gak di angkat isu dan tuntutan sewaktu Demo. Namun yang diundang rapat rata-rata orang dalam. Tidak mewakili keseluruhan karyawan, jadi karyawan yang menuntut keadilan serta berani berbicara tidak di undang untuk rapat. Mungkin Pj-nya merasa takut kalau semua karyawan buka mulut, makanya yang diundang para karyawan yang rata rata “orang dalam” Ujar karyawan PDAM lainnyya yang tidak diundang untuk menghadiri rapat tersebut.
Selanjutnya, menurut ketua DPRK, Fattah Fikri, pihak kami selaku dewan di parlemen aceh timur tidak tinggal diam, bahkan siap menampung aspirasi yang masuk demi untuk kebersamaan kita semua. dan akan terus memantau perkembangan PDAM ini.
Kepada Pj.Direktur PDAM tirta persada aceh timur Iskandar, Fattah Fikri dengan tegas mengatakan, mulai hari ini, saya berharap agar tingkatkan kinerja dan manajemen Perusahaan untuk lebih baik dari yang sudah-sudah, ciptakan propesional kerja yang positif agar tidak ada lagi kisruh yang menjadi polimik di tengah-tengah masyarakat. Jangan mendiskriminasi para karyawan. Jangan ciptakan saling permusuhan di PDAM aceh timur. Seorang pemimpin harus menjiwai para pegawainya, bukan malah sebaliknya memusuhi dan menyalahkan pihak lain’nya, kalau ada kekisruhan di tubuh PDAM, berarti pimpinan nya gak becus, terangnya ketua DPRK.
(Jihandak Belang Kaperwil Aceh/Team)