Meskipun pada awalnya kepaladesa Sumingkir memang sudah diberitahu tentang datangnya Proyek irigasi Kecamatan PIK, namun pihak pelaksana dan rekanan tidak ada yang datang ke desa.
” kami taunya proyek tersebut berjalan dan kami cuma berpesan jaga kualitas.mentang mentang danany APBD kabupaten, kalau kualitasbya jelek akan kami tolak penyerahannya, ujar Lurah Kasan Ali yang memang lulusan Zekolah Tehnik.
Kondisi proyek Jitut di sumingkir dan di desa lainnya seperti desa kebandingan, desa Semedo, desa kedungbanteng, dan desa Dukuhjati wetan sama saja diselesaikan dengan asal asalan bahkan kini terlihat tidak ad prasasti dan fisikny sudah pecah pecah.
Ketika team media berusaha memperoleh keterangan perihal kontraktor yang mengerjakan proyek APBD ini Kepala Seksi pembangunan di dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian , PaK Umar terkesan melindungi para rekanan dan saat diminta untuk memediasi kami dengan pihak rekanan pak umar menjawab tidak punya waktu. karena sabtu kemarin pihaknya hendak periksa darah ke RSU Suradadi.
Hingga berita ini diturunkan hampir semua masyarakat di desa yang terdapat proyek jitut membe5narkan adanya pekerjaan dilakukan secara manual. tanpamenggunakan molen dan bahan bangunan berkualitas, para rekanan tak berfikir kualitas. dan sampai sabtu akhir kemarin pekerjaan tampak sudah rampung di 5 desa namun hasil pekerjaan proyek tersebut belum diserahterimakan.
Hal ini menurut pak Eri sekdes desa Semedo saat kami temui di ru.ahnya; pak Eri, “kami hanya penerima manfaat. Setelah diperiksa instansi terkait, baru mungkin secara resmi proyek ini diserahkan ke Desa, jelas pak carik desa Semedo. (Nurdibyo).