Dahlan : Pondok Pesantren Akan Terhenti Pendidikannya Tanpa Melanjutkan ke Perguruan Tinggi (Berita MPI)

Panyabungan MPI
Madina atau (Mandailing Natal ) Negeri Beradat Taat Beribadat yang terkenal dengan Bumi Gordang Sambilan Tanah Sejuta Santri.

Mengingat banyaknya Pesantren di Kabupaten Mandailing Natal yang setiap tahunnya menammatkan ribuan santri, maka beranjak dari hal tersebut Drs. H. Dahlan Hasan Nasution (DHN) melihat sebuah potensi yang harus segera dikembangkan di Kabupaten Mandailing Natal.

Potensi yang dilirik oleh DHN ialah dimana para santri yang usai menammatkan pelajarannya di Pondok Pesantren akan terhenti pendidikannya tanpa melanjutkan ke Perguruan Tinggi karena keterbatasan biaya, dan masih minimnya jenjang pendidikan tinggi yang memiliki Program Study (Prody) Ushuluddin atau yang mengkaji Kitab Kuning lebih mendalam, dan tetap mempertahankan pengembangan Bahasa Arab.

Dahlan Hasan Nasution (DHN) pada Rabu malam (04/11) mengatakan, ribuan santri kita setiap tahunnya tammat dari Pondok Pesantren namun sebahagian besar diantaranya akan terhenti pendidikannya karena keterbatasan ekonomi, maka terhentilah pembelajarannya karena tidak adanya biaya untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi Tarbiyah yang adanya di luar negeri seperti di Mesir, Moroko dan Negara Timur Tengah lainnya.

“Untuk menjawab itu semua kita sangat berbangga dengan akan didirikannya Perguruan Tinggi Tarbiyah yang menganut perinsip pendidikan Ma’hat Ali, yaitu Perguruan Tinggi yang memondokkan para mahasiswa yang belajar nanti, dan ini semua untuk pendidikan anak-anak kita supaya tidak perlu lagi jauh-jauh pergi ke luar negeri untuk menuntut ilmu agama,” ujar Dahlan.

Maka untuk mendukung pembangunan Perguruan Tinggi Tarbiyah di Kabupaten Mandailing Natal DHN menghibahkan 10 Hektare Tanah kepada Yayasan Dar Aswaja Rokan Hilir, yang akan mendirikan Perguruan Tinggi Tarbiyah Ma’hat Ali di Kabupetan Mandailing Natal, yang nantinya akan menjadi tujuan pendidikan lanjutan bagi Santri-santri yang telah tammat dari Pondok Pesantren.

Di tempat yang sama, Mudir Yayasan Dar Aswaja Rokan Hilir Ustazd H. Abdul Mutholib yang sengaja datang dari Rokan Hilir Riau ke Kabupaten Mandailing Natal mengatakan, jika selama ini santri yang ingin melanjutkan pendidikannya harus ke luar Negeri dan selalunya akan terganjal oleh keterbatasan ekenomi dan akhirnya niat itu kandas akibat ketiadaan biaya.

“Untuk mengatasi permasalahan ini maka Yayasan Dar Aswaja berupaya mendirikan Perguruan Tinggi Tarbiyah Ma’hat Ali yang memiliki Prody Ushuluddin dimana nanti akan tetap mempertahankan pendalaman Kitab Kuning, dan tetap menggunakan Bahasa Arab,” ungkapnya.

Ustadz H. Abdul Muthalib pun mengucapkan terimakasih banyak kepada Drs. H. Dahlan Hasan Nasution yang telah bersedia untuk menghibahkan tanahnya dengan ikhlas untuk pembangunan gedung Universitas perguruan tinggi Tarbiyah Ma’hat Ali di Kabupaten Mandailing Natal ini.(Erijon DTT)

 



Posting Terkait

Jangan Lewatkan