Peringatan 100 Tahun NU, Bupati Delis Akui Warga NU Berkontribusi Besar Dalam Pembangunan Morowali Utara

Kolonodale – Keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Morowali Utara menggelar istighosah kubro dalam rangka memperingati satu abad (100 tahun) lahirnya NU.

Acara bertema “Merawat jagat, membangun peradaban di bumi Tepo Asa Aroa untuk Indonesia” dipusatkan di lapangan sepakbola Morokoa Kolonodale, Sabtu (12/8/2023).

Kegiatan itu turut dihadiri Bupati Morut Delis Julkarson Hehi, Wakil Bupati H. Djira K, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sulteng Drs. Arfan, M.Si, Kapolres Banggai AKBP Ade Nuramdani, Rois Syuriah PWNU Sulteng KH. Musta’in Abdillah serta, pengurus PCNU Morut serta warga NU di daerah ini.

Dalam sambutannya, Bupati Morut mengakui peranan dan kontribusi warga NU di Morut begitu besar. Organisasi keagamaan ini tampil di garda terdepan merawat kebersamaan dan persaudaraan sesama anak bangsa.

“NU berkontribusi besar baik di sektor pendidikan, keagamaan, sosial, serta persoalan-persoalan lain sehingga daerah ini tetap aman dan kondusif,” jelasnya.

Bupati menyatakan, berkat doa dan kontribusi seluruh warga Morut terutama doa para tokoh agama, Morut yang saat ini memasuki usia ke-10 tahun, telah mencapai banyak perkembangan tang sangat signifikan.

Bahkan sesuai data statistik, saat ini Morut menjadi kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi kedua tertinggi di Indonesia. Berada di posisi kedua dibawah Kabupaten Halmahera Tengah.

“Sedangkan untuk tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, Morut berada di posisi nomor satu dalam pertumbuhan ekonomi,” jelas Bupati Delis, disambut aplaus hadirin.

Pertumbuhan ekonomi Morut saat ini 36,4 persen, sedangkan Kabupaten Morowali 30 persen atau berada di posisi kedua se Sulteng.

“Saya ingin tegaskan di sini, prestasi atau pencapaian tertinggi ini bukan karena bupatinya hebat, tapi karena dia dan kontribusi seluruh masyarakat Morut termasuk peran besar warga NU,” tegasnya.

Istighosah kubro yang dilaksanakan keluarga besar NU saat ini, lanjut bupati, merupakan kegiatan keagamaan yang sangat relevan dengan visi besar Pemda Morut yakni terwujudnya masyarakat yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera (SCS).

“Sehat yang dimaksudkan di sini bukan hanya sehat jasmaniah tapi juga sehat rohaniah, cerdas bukan hanya cerdas intelektual tapi juga cerdas spiritual, begitupun sejahtera bukan hanya sejahtera lahiriah tapi juga sejahtera batiniah,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sulteng juga menyampaikan sambutan yang diwakili Kepala Badan Kesbangpol Sulteng Drs. Arfan, M.Si.

Sementara tausiyah kebangsaan dan istighosah kubro disampaikan oleh Rois Syuriah PWNU Sulteng KH. Musta’in Abdillah.

Awalnya tausiyah kebangsaan ini akan menampilkan pembicara utama Prof. Dr. KH. Nasruddin Umar, MA (Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta). Namun pesawat yang ditumpangi Nasruddin tidak bisa mendarat di bandara Umbele Morowali karena cuaca buruk.

Dalam rangkaian peringatan satu abad NU juga dilakukan penandatanganan prasasti pembangunan Masjid Islamic Center Kabupaten Morowali Utara.

Setelah itu dilanjutkan penyerahan kendaraan roda dua bantuan dari Pemda Morut kepada Rois Suriyah PCNU Morut bertempat di rumah jabatan Bupati Morut.

(Ardian Waeo)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan