Mayjen Rido Hermawan, M. Sc. menghadiri Upacara Siren Tahun di Kesepuhan Disitu Lebak Banten

Jakarta – mediapatriot.co.id kehadiran Mayjen Rido Hermawan, M.Sc, Pada upacara seren tahun adalah sebagai wujud penghargaan dan terimakasihnya kepada saudara – saudara yang ada di wilayah kasepuhan Cisitu, Lebak Banten.

Menurut Mayjen. Rido Hermawan, M. Sc.
Kehadiranya di acara itu merupakan sebuah emphatik dan penghargaan yang dia berikan bagi saudara saudaranya di Cisitu Lebak Banten, karena telah merawat adat dan tradisi leluhur dengan apik, dan juga, dia merasa sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat adat kasepuhan CiSitu yang tentu juga harus ada keterpanggilan hati untuk melanjutkan tradisi leluhur.

Kasepuhan masyarakat adat Cisitu, Situmulya, Lebak, Banten, Abah H. Yoyo Yohenda, selaku sesepuh menjelaskan , bahwa
Upacara Adat Seren Tahun merupakan salah satu upacara adat yang penting di masyarakat adat Sunda, Indonesia. Upacara ini bertujuan untuk merayakan “tahun baru Sunda” dan mengucapkan rasa syukur atas panen yang berhasil.

Dalam beberapa keterangan sesepuh adat sunda,bahwa asal mula pelaksanaan upacara adat Seren Tahun dilaksanakan Upacara adat Seren Tahun merupakan budaya yang sangat tua yang berkaitan erat dengan kepercayaan dan tradisi Sunda sejak zaman prasejarah.

Upacara ini telah ada dan dilaksanakan secara turun temurun sejak ribuan tahun yang lalu dan tetap terjaga hingga saat ini. Salah satu sumber utama tentang upacara Seren Tahun adalah naskah kuno yang disebut “Carita Parahyangan” atau “Babad Pasundan”, yang berisi berbagai cerita dan deskripsi tentang kehidupan dan kepercayaan masyarakat Sunda pada masa lalu.

Seren Taun ini juga merupakan Perayaan Ritus Pertanian yang berhubungan erat dengan kegiatan pertanian tradisional masyarakat Sunda.
Upacara ini dilaksanakan untuk memperingati atau merayakan hasil panen yang melimpah dan untuk memohon berkah serta kesuburan untuk musim tanam berikutnya.

Upacara Seren Tahun juga menjadi bagian dari tradisi keagamaan dan kearifan lokal dengan memadukan unsur-unsur kepercayaan kepada leluhur yang menyatakan bahwa tidak ada kehidupan yang sekarang apabila tidak ada kehidupan masa lalu yang telah terlewati, oleh karenanya maka anak cucu saat ini harus dapat menghargai adat dan tradisi yang telah dibangun para pendahulu (Luluhur) yang nyata nyata telah membuktikan bahwa bangsa ini masih ada hingga saat ini.

Upacara ini juga sebaga bukti Pelestarian Warisan Budaya, Meskipun variasi dan detail upacara Seren Tahun dapat berbeda di setiap desa atau kelompok masyarakat adat Sunda, upacara ini tetap dijalankan hingga sekarang sebagai bagian penting dari identitas adat mereka. Melalui pelestarian warisan budaya ini, upacara Seren Tahun mempertahankan keberlanjutan tradisi dan nilai-nilai penting dalam masyarakat Sunda.

Pesan dari Kasepuhan masyarakat adat masyarakat kabuyutan cisitu, Lebak, Banten Kidul untuk seluruh saudara saudara sebangsa dan setanah air saat ini, “Kasepiham bermohon dengan tulus untuk saderek sa bangsa sa tanah air Nusantara, agar kedepan, kita semua dapat :

  1. Meruwat Jagat (memelihara keseimbangan ruang hidup kita agar kehidupan yang baik dan alam selalu mendukung segala kebutuhan hidup kita sampai pada anak cucu).
  2. Merawat adat dan tradisi leluhur untuk hidup aman , harmoni, silih asah, asih dan asuh serta jangan saling membenci dan saling merusak kebaikan hidup sesama saudara.
  3. Kasepuhan dan saudara saudara di dayeuh kolot & adat yakin dan percaya, apabila kita semua melaksanakan 2 pesan kebaikan dari leluhur di atas, maka bangsa kita akan selamat dan memiliki kehidupan yang baik dengan ekonomi yang kuat.
    Maka, tolong agar kita semua dapat melaksanakan “RUWAT JAGAT, RAWAT ADAT, EKONOMI KUAT” Pungkas Mayjen Rido di akhir wawancara.
    (JHON /ANN )


Posting Terkait

Jangan Lewatkan