Kota Bekasi, MPN
Selama beberapa pekan terakhir, segenap masyarakat muslim di Kota Bekasi khususnya, aktif melaksanakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, perayaan dilaksanakan di mushallah, masjid atau tanah lapqng dengan dengan rangkaian kegiatan bernuansa Islam.
Namun ada yang unik dalam perayaan Maulid yang digelar masyarakat muslim di wilayah Kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantargebang. Bukan di mushallah atau masjid, mereka menggelar perayaan Maulid di kawasan Makam Manisin yang merupakan areal pemakaman tradisional yang masih dikelola oleh masyarakat setempat.
Sekedar dikatrhui, di areal Makam Manisin ini terdapat makam yang dikeramatkan oleh kalangan masyarakat, yakni Makam Mbah Sebah, yang dikenal sebagai leluhur masyarakat Ciketingudik. Bukan hanya itu, di areal pemakaman ini juga terdapat Petilasan Nyimas Pagelangan.
Sudah sejak lama masyarakat Ciketingudik melaksanakan tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di areal pemakaman Manisin. Bahkan perayaan ini terbilang meriah dengan dihadiri Lurah Ciketingudik Usep Sudharma Wijaya, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Ciketingudik Salim Samsudin dan segenap tokoh masyarakat setempat.
Terkait kegiatan ini, Salim Samsudin menyatakan pihaknya tetap mendukung tradisi perayaan Maulid di kawasan Makam Manisin yang sudah sejak lama digiatkan masyarakat secara rutin. “Ini sudah jadi agenda tahunan yang diusulkan pihak pengelola makam, dan tetap bertahan sampai sekarang terus dilaksanakan,” ujarnya.
Secara tegas Salim mengatakan pihaknya di kelembagaan LPM Ciketingudik akan mendukung setiap kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan tradisi, kesenian dan kebudayaan asli wilayah Ciketingudik. “Yang namanya tradisi, seni budaya, itu merupakan identitas atau jatidiri suatu wilayah yang harus dilestarikan masyarakat, apalagi tradisi ini juga bisa dijadikan ajang silaturahmi antar kalangan masyarakat Ciketingudik,” ulasnya.
Menurut Salim, konsep peringatan Maulid ini dilaksanakan agar masyarakat muslim mengingat tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW sekaligus meneladani perjuangan mensyiarkan ajaran Islam. “Bisa jadi kita tidak akan mengenal adanya Nabi Muhammad jika tidak ada kegiatan Maulid ini, nah perayaan Maulid ini bisa mengenalkan kita tentang sosok Rasulullah SAW,” ulasnya.
Selain itu, kata Salim, ada pesan khusus dari perayaan Maulid di areal pemakaman Manisin ini. “Ya kalau kita perhatikan saat menggelar Maulid di Makam Manisin, di sekitar kita adalah makam semua, tempat terakhir kita nanti. Ini bisa mengingatkan kita yang masih hidup bahwa kita pun semua akan meninggal dan dimakamkan, karena itu manfaatkan sisa hidup kita untuk berbuat sesuatu yang positif, bermanfaat untuk diri kita, keluarga kita, hingga masyarakat sekitar kita,” pungkasnya. (Mul)