Sosialisasi Germas Bareng Kemenkes, Wenny Haryanto: Perilaku CERDIK Jadi Tips Cegah PTM

Kota Bekasi, MPN

Sekitar 600 peserta dari kalangan masyarakat begitu antusias mengikuti sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang membahas tentang bahaya dan upaya pencegahan Penyakit Tidak Menular, Jumat (13/10). Kegiatan yang dilaksanakan di wilayah Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, ini merupakan program kemitraan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dra Hj Wenny Haryanto, SH bersama Kementerian Kesehatan Reoublik Indonesia (Kemenkes RI).

Ada beberapa narasumber yang hadir, yakni Achmad Arifurrohman, SKM, MH.Kes selaku Ketua tim IPWL Kemenkes RI, Anita Nur Fadjar Asri selaku Ketua Tim Kerja P2PTM dan Keswanapza Dinas Kesehatan Jawa Barat, dan Harimurti Sumpawati selaku Ketua Tim Kerja P2PTM dan Keswa Dinkes Kota Bekasi. Acara ini juga dihadiri Ketua Kadin Indonesia Huda Sulistio, Camat Jatiasih Ashari, serta segenap tokoh masyarakat lainnya.

Dalam sosialisasi ini, para narasumber menyampaikan beberapa hal terkait bahaya PTM dan upaya-upaya yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah PTM. Satu tips kemudian diberikan Dra Hj wenny Haryanto, SH agar masyarakat terhindar dari bahaya PTM, yakni melalui perilaku CERDIK.

“Masyarakat bisa melakukan upaya pencegahan dini terhadap bahaya PTM, yakni melalui perilaku CERDIK. Apa itu CERDIK? CERDIK itu merupakan singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet yang sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stres,” papar Wenny Haryanto yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Baray VI meliputi wilayah Kota Bekasi dan Kota Depok.

Wenny memaparkan, Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman dan tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lainnya. “PTM ini pada awalnya tidak bergejala, sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya dan hanya memeriksakan diri ketika telah terjadi komplikasi PTM,” tegasnya.

Wenny juga memaparkan beberapa contoh jenis penyakit yang termasuk dalam PTM ini, diantaranya adalah Stroke, Penyakit Jantung Koroner, Kanker, Diabetes Melitus. “PTM terjadi karena berbagai faktor, seperti kebiasaan merokok, diet atau pola makan dan hidup yang tidak sehat, minim aktivitas fisik, konsumsi minuman beralkohol, tingkat stress yang tinggi Selain itu, riwayat kesehatan keluarga juga dapat menjadi pemicu penyakit tidak menular, PTM ini merupakan penyakit katastropik yang menyebabkan kematian yang cukup tinggi di Indonesia,” paparnya.

“Gaya hidup sehat dengan perilaku hidup bersih, olahraga teratur dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kemampuan fisik setiap orang yang berbeda, tidur yang cukup, menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, memeriksakan kesehatan secara rutin, menjaga kebersihan lingkungan serta mengelola stress secara baik dengan selalu melakukan tindakan yang membuat hati selalu positif akan memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan dan imunitas hingga peningkatan produktivitas,” tambah Wenny.

Terakhir Wenny berharap kegiatan yang terselenggara ini menjadi langkah-langkah atau upaya yang penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian faktor penyakit tidak menular di masa Pandemi Covid-19 di Indonesia. “Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan upaya kesehatan masyarakat yang diharapkan hasilnya berupa kesadaran, kemauan dan konsistensi pembentukan perilaku masyarakat yang disiplin terhadap Germas, sehingga imunitas tubuh kita semua menjadi relatif lebih meningkat dan relatif lebih aman dari ancaman PTM dan penularan COVID-19, untuk generasi yang kuat dan produktif di masa depan,” pungkasnya.

Sementara itu, Achmad Arifurrohman, SKM, MH.Kes selaku Ketua tim IPWL Kemenkes RI mengingatkan maayarakat agar bisa mengelola stres sehingga tidak meningkat menjadi depresi. “Ketika kita tidak mampu mengelola stres, maka stres yang kita alami akan berkembang menjari depresi. Dampak bahaya depresi ini begitu tinggi hingga bisa memicu orang tersebut mengambil jalan pintas dengan bunuh diri,” ungkapnya.

Selain itu, depresi juga membuat seseorang tidak mampu mengendalikan emosinya, sehingga bisa membahayakan orang lain di sekitarnya. “Banyak kasus kita dengar atau kita lihat terkait maraknya penganiayaan, nah kasus ini kebanyakan disebabkan oleh tingkat depresi seseorang yang tidak mampu mengendalikan emosinya,” ujarnya.

Achmad Arifurrohman berharap apa yang disampaikan seluruh narasumber yang hadir dalam sosialisasi ini bisa menjadi perhatian masyarakat. “Semoga upaya bersama yang kita lakukan dengan menerapkan perilaku CERDIK ini bisa melundungi diri kita, keluarga kita, dan orang-orang yang kita sayangi terhindar dari bahaya penyakit tidak menular,” pungkasnya. (Mul)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan