SUKABUMI,MPI – ” Indahnya singgasana Kesehatan akan terlihat oleh orang sakit” demikian pepatah mengatakan. Seringkali dikala sehat kita tak lagi mengindahkan pola hidup, baik pola makan, istirahat, abai pentingnya olahraga dan banyak lagi.
Tapi tidak untuk saat ini, saat pandemi melanda dunia, sisi lain dari Covid 19 adalah semakin sadarnya kita akan pentingnya kesehatan,
Dampak pandemi COVID-19 yang paling dirasakan seluruh umat manusia saat ini adalah kembali menghargai kehidupan dan kesehatan. Pandemi COVID-19 telah memaksa kita belajar dan melakukan hal-hal baru yang mungkin banyak kita abaikan selama ini.
Aktivitas yang kembali dilakukan antara lain, penerapan 3M yang terus disosialisasikan pemerintah ditiap tingkatan, yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun dan sejenisnya, selain itu berjemur diwaktu pagi dan berolahraga menjadi rutin dilakukan, asupan bergizi, istirahat yang cukup, jarang keluar rumah juga menjadi trend kekinian.
Hal tersebut juga direspon positif oleh para ahli, menurut mereka sebelum penggunaan vaksin pola hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah cara paling efektif mencegah dan meminimalisir penyebaran COVID 19.
“Target kami mencegah sebanyak mungkin agar orang tidak sakit, melalui kampanye 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Selain itu juga kampanye 3T, tracing, testing, dan treatment serta vaksinasi,” demikian dikatakan dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp. PD, dalam webinar bertema “Tantangan Penyintas Beradaptasi & Lindungi Diri dengan Imunisasi” yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Menurutnya, target pemerintah saat ini bukan hanya menyelesaikan wabah, namun kondisi kesehatan masyarakat Indonesia juga harus lebih baik lagi.
Dengan pola hidup sehat dapat meningkatkan imun tubuh. Imun tubuh dapat mencegah penyakit masuk ke dalam tubuh kita, termasuk virus Covid-19.
dr. Andi Khomeini juga menambahkan bahwa saat ini tenaga kesehatan tidak hanya berjuang memerangi pandemi COVID-19, namun targetnya masyarakat Indonesia harus benar-benar sehat dan kuat.
“Banyak pasien yang dulunya tidak mengetahui jika memiliki penyakit penyerta atau komorbid, setelah diperiksa COVID-19, baru mengetahuinya. Jadi mereka ini harus lebih baik lagi perawatannya.
Dirinya juga mengatakan bahwa mereka yang obesitas, mengkonsumsi gula tinggi, sebaiknya diubah pola hidupnya menjadi plant-based diet. Sehingga berat badannya turun dan daya tahan tubuhnya jauh lebih baik.
Juga yang punya riwayat kardiovaskular misalnya, harus lebih baik perawatannya selama dan setelah wabah ini, papar Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini ada program yang disebut reserve then reverse, yang berarti bahwa tenaga kesehatan mempertahankan daya dukung dari pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit, kemudian mensosialisasikan pola hidup sehat.
“Selain itu, layanan kesehatan yang lebih paripurna dan memanusiakan manusia juga menjadi kunci dari sehatnya masyarakat Indonesia kedepannya,” pungkasnya.
Pola hidup bersih dan sehat juga penting didukung pembiasaan sosial khususnya di era adaptasi kebiasaan baru, karena itu pemerintah terus mengkampanyekan 3M sebagai standar protokol kesehatan yang harus secara disiplin diterpakan oleh semua, selain pentingnya jiwa empati, peduli sesama dan sikap kepekaan sosial lain.
Di Kabupaten Sukabumi, Pemkab melalui Satgas Covid 19 terus melakukan upaya upaya pencegahan dan penanganan COVID 19 secara teeintegrasi, lintas sektor dan berkelanjutan.
Selain 3M, 3T dan standar prosedur lainnya, Pemkab Sukabumi sosialisasikan aksi donor darah, gerakan bersama sama menggunakan masker (GEBRAK MASKER), operasi yustisi penegakan displin prokes, semua dilakukan secara masiv dan dilakukan terus menerus melibatkan semua unsur yang ada.
Semoga dimasa adaptasi kebiasaan baru, kebiasaan pola hidup sehat menjadi gaya hidup sehari hari dan pada akhirnya menjadi budaya bersama, dan yang tak kalah esensial saat ini, Pola hidup sehat dan bersih yang sebenarnya sudah diimbau sejak lama bisa jadi formula mujarab menghadapi pandemi Covid-19.
Reporter : Sopandi
Editor : Hamdanil Asykar