Kota Bekasi, MPN
Dalam rangka memperingati Hari Santri dan Tahun Toleransi Indonesia, pihak Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bekasi menyelenggarakan Bakti Sosial (Baksos) Lintas Agama yang dilaksanakan Kamis (16/11). Kegiatan ini dihelat di Yayaaan Pendidikan Fisabilillah (Yasfi) yang terletak di Jalan Kampung Sawah, Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondokmelati.
Beragam kegiatan dirangkai dalam peringatan ini, diantaranya pemberian ratusan Sembako kepada kaum dhuafa, pemeriksaan kesehatan gratis. Selain itu juga diramaikan dengan bazaar produk pondok pesantren yang menarik perhatian para pengunjung.
Kagiatan yang mengusung tema Menjalin Keberagaman dalam Toleransi ini dibuka resmi oleh Kepala Kemenag Kota Bekasi H Ali Mashuri. Sementara itu terlihat hadir Kabag Kessos Setda Kota Bekawi Aguw Harpa dan Pimpinan Pondok Pesantren Yasfi KH Rahmaddin Afif dan sejumlah pemuka lintas agama di Kota Bekasi.
Usai kegiatan, Kepala Kemenag Kota Bekasi H Ali Mashuri menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali tentang pentingnya menjaga toleransi atau kerukunan beragama di wilayah Kota Bekasi. “Kota Bekasi sudah mendapat prestasi luar biasa sebagai Kota Toleran tingkat Nasional, dan prestasi ini harus kita jaga bersama-sama,” tegasnya.
Ali menambahkan pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi adanya perpecahan umat beragama di Kota Bekasi. “Kami bersama para tokoh agama sepakat untuk menghindari perpecahan di kalangan umat beragama, agar masyarakat tetap hidup rukun dan damai,” ujarnya.
Harapan senada disampaikan Kepala Subbag Tata Usaha H. Abdul Syakur yang menyatakan kegiatan ini merupakan bagian dari sineegitas yang terjalin antara Kemenag, Pemerintah Kota Bekasi dan kalangan tokoh agama. “Sekali lagi, kami dari Kemenag Kota Bekasi beraama aparatur pemerintahan dan tokoh agama di Kota Bekasi sepakat untuk tetap menjaga toleransi meski Kota Bekasi merupakan kota heterogen, karena keberagaman itu indah dan damai,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, KH Rahmaddin Adif merespon positif adanya kegiatan ini. Menurutnya, terjalinnya kerukunan beragama harus dimulai dari kalangan tokoh lintas agama san didukung pemerintah daerah Kota Bekasi.
“Kami bersyukur karena selama ini pemerintah dan Kemenag Kota Bekasi tidak ada pilih kasih terhadap agama yang ada. Semua dirangkul dan diperhatikan, ini yang menjadi indikator kehidupan masyarakat yang tentramz rukun dan damai,” ungkap Afif.
Sedangkan salah seorang tokoh agama Nasrani di Kota Bekasi Pdt Djajang Buntoro, Mth menyatakan kebanggaannya karena dilibatkan dalam perayaan ini. Satu kehormatan bagi saya sebagai pendeta dilibatkan di Kemenag dalam memperingati Hari Santri di Pondok Pesantren Yasfi ini,” katanya.
Djajang menilai sudah selayaknya pemerintah memberikan apresiasinya kepada kalangan santri dengan memperingati Hari Santri seperti ini. “Karena sumbangsih yang begitu besar dari santri santri dalam perjuangan kemerdekaan dahulu kala. Bahkan pertempuran Surabaya yang sekaramg kita peringati sebagai Hari Pahlawan, juga melibatkan para santri yang ikut bertempur melawan tentara NICA dan yang membunuh Jendral Mallaby adalah seorang santri bernama Abdul Aziz,” paparnya menambahkan.
Djajang berharap kebersamaan dan sinergitas yang terjalin antara pemerintah dengan kalangan tokoh agama di Kota Bekasi menjari sinyal positif dalam semangat menjaga kerukunan hidup beragama. “Yuk beraama kita pertahankan prestasi Kota Bekasi sebagai Kota Toleran peringkat ketiga tingkat nasional, bahkan kalau perlu kita tingkatkan menjadi peringkat pertama Kota Toleran tingkat nasional,” pungkasnya. (Mul)