Wenny Haryanto Gelar Sosialisasi Bareng BKKBN, Ini Alasan Kenapa Stunting Harus Dicegah

Kota Bekasi, MPN

Bonus demografi yang akan dijelang bangsa ini nampakmya menjadi dambaan seluruh masyarakat. Harapan ini selaras dengan momentum tahun keemasan yang akan dirayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 2024 mendatang.

Segala upaya pun dilakukan pemerintah agar datangnya bonus demografi kelak memberikan keberkahan bagi seluruh masyarakat. Salah satu upaya ini adalah menurunkan angka Stunting yang bisa menjadi kendala besar bangsa untuk menikmati datangnya bonus demografi.

Satu upaya secara terus-menerus juga dilakukan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dra Hj Wenny Haryanto, SH dengan menggelar Kampanye Percepatan Penurunan Stunting bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Seperti yang dilaksanakan di wilayah Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Sabtu (25/11).

Sosialisasi ini mengupas tuntas tentang apa itu Stunting, sekaligus cara pencegahannya. Hadir sebagai narasumber, yakni Syaeful Anwar, S.Sos, M.Pd selaku Widyaiswara BKKBN Provinsi Jawa Barat (Jabar), juga hadir Ketua Kadin Indonesia Kota Bekasi Huda Sulistio.

Menurut pemaparan Wenny Haryanto, upaya penurunan Stunting ini dimulai pada Januari 2021 saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar Rapat Terbatas rapat terbatas antara Presiden dengan BKKBN. “Dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi saat itu, BKKBN diberikan tugas sebagai Ketua Penanganan Stunting, yang targetnya di tahun 2024 nanti harus mencapai 14 persen,” ungkapnya.

Wenny mengungkapkan keseriusan pemerintah dalam rangka menekan jumlah penderita Stunting di Tanah Air. “Bonus demografi itu akan terancam gagal kita raih apabila Stunting tidak dikendalikan, dan akibatnya Indonesia akan gagal meraih tahun keemasannya di tahun 2045 nanti,” ulas Wenny yang berasal dari Daerah Pemilihan Jabar VI meliputi wilayah Kota Bekasi dan Kota Depok ini.

Dalam sosialisasi ini, Wenny Haryanto mengajak seluruh kalangan masyarakat untuk ikut berperan serta melakukan upaya pencegahan dan penurunan angka Stunting di Kota Bekasi. Upaya ini, menurutnya, akan berkaitan dengan bonus demografi yang akan dijelang pada tahun 2045 yang diharapkan memberi manfaat besar terhadap kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Syaeful Anwar mengungkapkan program penurunan Stunting selaras dengan tugas san fungsi BKKBN untuk membangun keluarga sejahtera dan terencana. Upaya penurunan Stunting sesuai dengan visi san misi BKKBN yakni Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan juga program strategis lainnnya yang ada di masyarakat. (Mul)



Posting Terkait

Jangan Lewatkan