Kota Bekasi, MPN
Untuk kesekian kalinya, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dra Hj Wenny Haryanto, SH kembali mengunjungi masyarakat Kota Bekasi. Kali ini hadir bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam rangka menggelar Kampanye Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan di wilayah Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Minggu (26/11).
Tidak sendiri, turut hadir narasumber dari Perwakilan BKKBN Jawa Barat Fajar Supriadi S, SH, dan Putri Yessi, S.Si, Apt selaku Kepala UPTD PPKB Kecamatan Bantargebang. Selain itu juga hadir Ketua Kadin Indonesia Kota Bekasi Huda Sulistio dan salah seorang tokoh masyarakat Cikiwul, H Rasdi.
Dalam pemaparannya, Wenny Haryanto tak bosan mengingatkan masyarakat tentang pentingnya memperhatikan gizi pada anak sebagai generasi penerus bangaa untuk menyambut bonus demografi pada tahun 2045 mendatang. “Bonus demografi ini terjadi ketika 70 persen penduduk Indonesia berada dalam usia produktif, yakni pada usia 15 hingga 65 tahun,” ulasnya.
“Sangat disayangkan jika bonus demografi ini bisa gagal diraih bangsa kita ini akibat adanya ancaman Stunting. Karena itulah, pada Januari 2021 Presiden Joko Widodo menggelar Rapat Terbatas rapat terbatas antara Presiden dengan BKKBN. Rapat Terbatas ini membahas upaya penurunan angka Stunting yang ditargetkan mencapai 14 persen pada tahun 2024. Dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi saat itu, BKKBN diberikan tugas sebagai Ketua Penanganan Stunting, yang targetnya di tahun 2024 nanti harus mencapai 14 persen,” ungkap Wenny yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat (Jabar) VI meliputi wilayah Kota Bekasi dan Kota Depok.
Sebagai orang tua, lanjut Wenny, kita bisa memantau dan memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan anak-anak kita. “Sehingga kita bisa mengantisipasi dan mencegah secara dini jika ada gejala-gejala ganguan kesehatan yang dialami anak kita,” imbuhnya.
“Begitu juga kepada pada calon pasangan pengantin yang hendak menikah, tidak cukup persiapan membuat undangan dan pre-wedding saja, tapi juga harus mempersiapkan kondisi kesehatan dan gizi dirinya dan calon pasangannya, karena akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan gizi anak yang akan dilahirkan nanti. Makanya saya menghimbau kepada para calon pengantin agar ikut mendukung program penurunan Stunting yang sedang dihiatkan pemerintah,” katanya.
Saat mengakhiri pemaparannya, Wenny mengingatkan bahwa Stunting harus menjadi perhatian bagi kalangan ibu dan calon pasangan pengantin. “Ketika sudah berkeluarga, pasangan suami-istti sudah mengetahui kondisi kesehatannya masing-masing dan bisa saling mengintrospeksi sebelum memutuskan untuk mempersiapkan kehamilan bagi sang istri, selain itu harus cek kesehatan secara berkala guna mengantisipasi penyakit dan gangguan gizi termasuk Stunting,” pungkasnya. (Mul)