Kota Bekasi, MPN
Bersama Badan Kependudukan san Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Dra Hj Wenny Haryanto, SH kembali menggelar Sosialialisasi Percepatan Penurunan Stunting. Kali ini, sosialisasi menyasar kalangan masyarakat Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Senin (4/12).
Terlihat hadir menyampaikan pemaparan tentang Stunting, antara lain Koordinator Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Barat, Angela Sri Melani Winyarti, serta perwakilan dari UPTD Pengendalian Penduduk Kecamatan Medansatria. Selain itu juga hadir Ketua Kadin Indonesia Kota Bekasi Husa Sulistio.
Pembahasan terkait upaya pencegahan Stunting dikupas secara tuntas dalam sosialisasi ini. Seluruh pemaparan yang disampaikan narasumber mendapat perhatian yamg antusias dari sekitar 300 peserta sosialisasi.
Menurut Wenny Haryanto, upaya penurunan Stunting ini dimulai pada Januari 2021 saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar Rapat Terbatas rapat terbatas antara Presiden dengan BKKBN. “Dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi saat itu, BKKBN diberikan tugas sebagai Ketua Penanganan Stunting, yang targetnya di tahun 2024 nanti harus mencapai 14 persen,” ungkapnya.
Wenny lalu mengajak seluruh lapisan masyarakat Pejuang untuk mempersiapkan generasi bergizi dengan cara mencegah Stunting. Wenny kemudian menjelaskan Stunting adalah kondisi gagal tumbuh karena kekurangan gizi kronis pada 1.000 hari pertama sejak bayi pertama kali dibuahi sampai berusia 2 tahun.
Wenny menambahkan, penyebab umum Stunting adalah akibat asupan gizi makanan yang kurang, sejak dalam kandungan, hingga terlihat pada saat anak berusia 2 tahun. “Kita sebagai orang tua bisa melihat atau mencermati beberapa gejala Stunting serta bagaimana cara mencegahnya,” katanya.
Terkait pencegahan, Wenny lalu memberikan tips yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah terjadinya gagal pertumbuhan pada anak. “Salah satunya adalah ketika ibu sedang hamil, berikan tablet penambah darah, karena ibu-ibu yang sedang hamil sangat memerlukan zat besi untuk bayinya,” ulas Wenny.
Wenny mengingatkan para ibu-ibu agar terus memantau pertumbuhan anak. “Jangan malas untuk memantau pertumbuhan anak, tiap bulan bawalah anak ke Posyandu atau rumah sakit untuk ditimbang berat badannya, diukur tinggi badannya, dan diukur lingkar kepalanya,” jelasnya.
Satu harapan kemudian disampaikan Wenny agar Bangsa Indonesia mampu mencapai zero Stunting, yang artinya tidak ada lagi penduduk yang menderita Stunting. “Semoga dengan upaya kita bersama menurunkan angka oenderita Stunting di Tanah Air, bangsa kita bisa menikmati bonus demografi ini menjadi satu berkah untuk generasi emas yang dimiliki bangsa yang kita cintai ini,” pungkasnya. (Mul)